logo Kompas.id
Bebas AksesMengejar WNI dari Wuhan
Iklan

Mengejar WNI dari Wuhan

”Bang, kalau liputan perang atau bencana itu kelihatan bahayanya. Kalau ini kan virusnya enggak kelihatan. Jadi malah lebih ngeri. Gua paling enggak suka tugas beginian,” kata seorang wartawan.

Oleh
Pandu Wiyoga dan Deonisia Arlinta GD
· 14 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7Oy_xaJaiz5br8OXBtSSc0eCb6M=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200205PRI27_1582737947.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Hamparan batu granit di kawasan wisata Alif Stone Park di Sepempang, Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, yang tutup, Rabu (5/2/2020).

Dua wartawan Kompas, Pandu Wiyoga dan Deonisia Arlinta Graceca Dewi, ditugaskan meliput kepulangan warga negara Indonesia dari Wuhan, China, terkait wabah virus korona tipe baru (Covid-19). Pandu harus pergi ke Pulau Natuna, sedangkan Deonisia berjaga di Jakarta meliput para WNI yang datang dari Natuna.

Meliput observasi 238 orang yang dievakuasi dari Wuhan, China, ke Natuna, Kepulauan Riau, jadi salah satu ujian yang suka tidak suka harus dihadapi. Takut, ragu, dan cemas sudah pasti membayang terus di kepala. Namun, sebagai wartawan, saya sadar tanggung jawab itu harus dilaksanakan sebaik-baiknya.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000