logo Kompas.id
Bebas AksesPenambahan Hari Libur Bukan...
Iklan

Penambahan Hari Libur Bukan Solusi Dorong Ekonomi

Penambahan hari libur nasional dan cuti bersama dinilai tak signifikan mendongkrak konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Perbaikan daya beli masyarakat justru jadi kunci. Kalau daya beli kuat, libur akan menambah konsumsi.

Oleh
Agnes Theodora, M Paschalia Judith, C Anto Saptowalyono
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/K8ZE_Uq8Pl2ekSepZrTyFJLTs1g=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190213RWN4_1569025968.jpg
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu menambah jumlah hari libur dan cuti bersama dari 20 hari menjadi 24 hari tahun ini. Keputusan itu diharapkan bisa menggairahkan perekonomian.

Akan tetapi, penambahan hari libur diyakini tidak berdampak signifikan terhadap industri pariwisata. Selain terkait daya beli masyarakat, wabah Covid-19 membuat kunjungan wisata lesu.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000