Percepat Pengembangan Vaksin Covid-19 di Indonesia
PT Biofarma dan Sinovac Biotech Ltd China menjalin kerja sama dalam pengembangan riset mengenai vaksin Covid-19. Hal itu diharapkan bisa mempercepat proses alih teknologi dan penelitian tentang vaksin untuk Indonesia.
Oleh
Deonisia Arlinta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Penelitian terkait vaksin Covid-19 terus dikembangkan oleh banyak peneliti di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satunya adalah pengembangan riset vaksin yang dilakukan melalui kerja sama antara PT Biofarma dan Sinovac Biotech Ltd China.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Irmansyah mengatakan, pemerintah akan mendukung upaya percepatan pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Melalui Kementerian Kesehatan, dukungan itu akan diberikan melalui pengurusan perizinan material transfer agreement (MTA) serta pendampingan dari Komite MTA Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.
“Pendampingan dilakukan dalam menyusun persetujuan. Ini memberikan lebih banyak keuntungan bagi PT Biofarma, terlebih untuk Indonesia. Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Balitbangkes juga akan memberikan persetujuan kelayakan etik penelitian secara cepat dengan catatan PT Biofarma melengkapi dokumen yang dipersyaratkan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (11/5/2020).
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes Vivi Setiawaty menambahkan, laboratorium Balitbangkes bisa mendukung pemeriksaan spesimen pada tahap uji klinis fase dua pengembangan vaksin Covid-19. Sebelumnya, kerja sama Balitbangkes dan PT Biofarma dilakukan dalam pengembangan vaksin dengue.
Pendampingan dilakukan dalam menyusun persetujuan. Ini memberikan lebih banyak keuntungan bagi PT Biofarma, terlebih untuk Indonesia.
Koordinator Riset PT Biofarma, Dicky Mahardhika Taryono mengatakan, sebagai strategi jangka pendek, pengembangan vaksin Covid-19 dimulai dengan upaya mendapatkan alih teknologi proses hilirisasi dari calon mitra. Alih teknologi yang dibutuhkan berupa teknologi untuk formulasi vaksin Covid-19 dan membangun kapasitas persediaan vaksin.
“Untuk strategi jangka pendek atau menengah ini telah dilakukan kolaborasi internasional dengan organisasi Coalition For Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) yang tergabung dalam pengembangan vaksin pandemi seperti Ebola, MersCov, dan Covid-19. Dalam jangka panjang PT Biofarma akan menggandeng mitra-mitra di Indonesia untuk mengembangkan vaksin dari proses hulu,” tuturnya.
Dicky menambahkan, kerja sama dengan Sinovac akan dilakukan dalam uji klinis fase dua pengembangan vaksin Covid-19. Uji klinis fase dua ini akan dilakukan di Indonesia dengan memakai produk vaksin dari Sinovac. Biofarma telah menerima dokumen pengembangan vaksin Covid-19 dari Sinovac terkait hasil uji praklinis dan protokol uji klinis fase 1 dan 2.
“Untuk pengujian klinis fase dua di Indonesia, Biofarma merencanakan subyek riset sebanyak 200 orang dewasa dengan rentang usia 18-59 tahun yang akan diberikan dua dosis dengan dua jadwal pemberian. Prosedur uji sampel juga akan dilakukan seperti Sinovac yakni memakai serum antibody test,” katanya.