Portal 4imn.com mencatat tiga surat kabar nasional Indonesia dalam jajaran 200 surat kabar papan atas dunia, yaitu Kompas (ranking ke-5), Koran Tempo (ranking ke-131), dan The Jakarta Post (ranking ke-180).
Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Portal 4 International Media & Newspapers atau 4imn.com menempatkan Kompas di ranking ke-5 dari 200 surat kabar papan atas dunia tahun 2019. Portal direktori internasional dan mesin pencari surat kabar di seluruh dunia ini rutin melakukan pemeringkatan berdasarkan popularitas website terhadap 7.000 surat kabar di 200 negara.
Dari 200 surat kabar papan atas dunia, Kompas berada di peringkat ke-5 setelah The Daily Mail (ranking ke-4), The Washington Post (ranking ke-3), The Guardian (ranking ke-2), dan The New York Times (ranking ke-1). Selain Kompas, surat kabar lain yang juga masuk daftar 200 surat kabar papan atas dunia adalah Koran Tempo (peringkat ke-131) dan The Jakarta Post (peringkat ke-180).
Pemeringkatan ini didasarkan pada algoritma dari empat web metrik yang netral dan independen, yaitu Google Page Rank, Alexa Traffic Rank, Majestic Seo Referring Subnets, dan Mejestic Seo Trust Flow. Dari sinilah, 4imn.com melakukan penyaringan, penilaian berdasarkan algoritma, dan kemudian pemeringkatan. Tujuan situs ini adalah memberikan perkiraan tingkat popularitas surat kabar di seluruh dunia berdasarkan website mereka.
Dalam lamannya, 4imn.com juga membedah informasi umum tentang Kompas, mulai dari tahun pendirian pada 1965, koran berbahasa Indonesia, hingga alamat lengkap kantor redaksi. Disebutkan pula profil surat kabar Kompas sebagai koran nasional, surat kabar harian dengan tipe umum berformat cetak dan daring.
Selama lebih dari setengah abad, Kompas terus berupaya mengikuti perkembangan zaman. Pemimpin Umum Kompas Jakob Oetama berkali-kali mengungkapkan perlunya mengantisipasi perkembangan digital.
Kompas mengikuti dengan saksama perkembangan digital dan bahkan mengikuti perkembangan digital dengan melahirkan portal Kompas.com pada 14 September 1995 dan Kompas.id pada 2017. ”Keduanya merupakan ekstensa dari harian Kompas. Di tengah merebaknya hoaks atau berita palsu, Kompas menawarkan jurnalisme berkedalaman,” kata Wakil Pemimpin Umum Kompas Budiman Tanuredjo, Jumat (22/5/2020), di Jakarta.
Di tengah merebaknya hoaks atau berita palsu, Kompas menawarkan jurnalisme berkedalaman
Di tengah pandemi Covid-19, harian Kompas, Kompas.com, dan Kompas.id membuka luas segala macam informasi yang dibutuhkan masyarakat. Seluruh informasi terkait Covid-19 di Kompas.id bahkan dibebasakseskan agar publik bisa mengonsumsi informasi-informasi kredibel terkait pandemi.
Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho menambahkan, Kompas.com tumbuh karena keinginan pembaca mencari berita-berita tepercaya di tengah isu Covid-19 yang simpang siur. Menurut Alexa.com, bulan April lalu Kompas.com berada di peringkat ke-5 portal berita nasional, naik satu tingkat dari bulan Maret. Bulan ini, Similarweb.com mencatat, Kompas.com berada di peringkat ke-3 portal berita nasional.