Ucapan Idul Fitri 1441 H dari Presiden Jokowi dan Ibu Negara Nyonya Iriana
Dari Istana Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana Joko Widodo mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah. Presiden juga mengingatkan warga untuk berkorban dengan tak mudik.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Nyonya Iriana Joko Widodo mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah. Presiden juga mengingatkan supaya warga mau berkorban untuk tidak mudik dan tak saling mengunjungi seperti biasanya.
”Selamat hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin,” kata Presiden Jokowi, diikuti oleh Nyonya Iriana, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/5/2020).
Presiden mengingatkan, hari raya Idul Fitri tahun ini dirayakan dengan cara yang berbeda karena pandemi Covid-19. Karena itu, diharapkan warga mau berkorban untuk tidak mudik dan tidak bersilaturahmi dengan cara yang biasanya.
Saya merasakan hal ini sangatlah berat, tapi keselamatan handai tolan dan sanak saudara tentu lebih penting. Dan, harus menjadi prioritas kita semua.
”Saya merasakan hal ini sangatlah berat, tapi keselamatan handai tolan dan sanak saudara tentu lebih penting. Dan, harus menjadi prioritas kita semua,” katanya, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
”Saya yakin, bersama-sama kita bangsa Indonesia akan mampu melewati ujian berat ini,” ujarnya.
Wapres minta umat Islam bersabar
Sehari sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga menyampaikan Minal Aidin Wal Faizin dan selamat hari raya Idul Fitri. Wapres juga meminta masyarakat merayakan hari kemenangan dari rumah saja. Pasalnya, kondisi bangsa dan negara saat ini masih mengalami pandemi Covid-19. Menjalankan shalat Idul Fitri di masjid atau lapangan dikhawatirkan bisa menimbulkan kerumunan dan berpotensi menularkan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
”Tidak di masjid, ataupun di lapangan terbuka, karena situasi keadaan negara kita masih menghadapi bahaya Covid-19. Oleh karena itu masih perlu adanya mencegah berkumpulnya massa yang banyak, untuk mencegah penularan Covid-19,” kata Wapres Amin.
Umat Islam juga kembali diingatkan oleh Wapres apa yang diajarkan dalam agama Islam tentang pentingnya membangun kemaslahatan, untuk memperbesar kemaslahatan, dan juga menghilangkan kemudaratan.
Andaikata shalat Idul Fitri dipaksakan di masjid atau di lapangan dan kemudian terjadi penularan Covid-19, tambah Wapres, maka hal itu berarti tidak sesuai dengan prinsip ajaran agama yang seharusnya memperkecil bahaya. Justru masyarakat malah memperbesar bahaya.
Ma’ruf Amin juga mengatakan wabah Covid-19 belum bisa dituntaskan karena beberapa faktor. Akan tetapi, dia menjamin bahwa pemerintah berupaya semaksimal mungkin sehingga virus korona jenis baru itu dapat ditaklukan. Tentunya, pemerintah juga mengharapkan sumbangsih dan peran dari masyarakat.
”Indonesia ini selain koronanya itu juga memang merupakan virus yang sulit dihadapi, kita bangsa Indonesia itu memiliki jumlah penduduk yang besar dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, dan wilayah kita juga sangat luas dari Sabang sampai Merauke, ini juga kesulitan tersendiri penanganannya,” tutur Wapres lagi.
Sabar, kalau (umat mukmin) ditimpa kesulitan, dia itu sabar. Saat seperti inilah, di mana banyak kesulitan dihadapi oleh masyarakat dalam berlebaran oleh umat Islam, khususnya, kita memang harus bersabar.
Selain itu, Ma’ruf melihat masih ada sebagian masyarakat yang kurang disiplin, kurang mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan tidak menimbulkan keramaian-keramaian dengan banyak orang.
Wapres juga merasa prihatin karena hari raya diselenggarakan di tengah pandemi dan umat Islam terpaksa merayakan dalam suasana yang memprihatinkan. Dia meminta agar masyarakat Muslim dapat bersabar dalam menghadapi situasi seperti ini.
”Sabar, kalau (umat mukmin) ditimpa kesulitan, dia itu sabar. Saat seperti inilah, di mana banyak kesulitan dihadapi oleh masyarakat dalam berlebaran oleh umat Islam, khususnya, kita memang harus bersabar,” ujarnya.