logo Kompas.id
Bebas AksesKepercayaan Nelayan...
Iklan

Kepercayaan Nelayan Tradisional Runtuh

Nelayan tradisional mulai terancam dengan dibukanya kembali izin delapan alat tangkap yang sebelumnya dilarang. Pemerintah dinilai tidak berpihak kepada nelayan tradisional.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nQEtBhlt9L9QkzISJWGs6rp1JDE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FIKAN-LEMURU-01-09_1589298364.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Nelayan melepas ikan lemuru dari jaring di perkampungan nelayan di Jimbaran, Bali, Sabtu (8/12).

JAKARTA, KOMPAS — Kebijakan pemerintah melegalkan kembali sejumlah alat penangkapan ikan yang sebelumnya dilarang, termasuk cantrang, menuai keresahan nelayan tradisional. Kapal-kapal dengan alat tangkap cantrang dan sejenisnya semakin marak dan memukul pendapatan nelayan kecil.

Jamhuri, nelayan rajungan di Desa Gebang Kulon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengemukakan, sejak pemerintah memberikan sinyal penghapusan larangan cantrang, penggunaan alat tangkap cantrang dan sejenisnya, seperti dogol dan arad, mulai kembali marak.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000