Kini mulai terjadi pembalikan bagi beberapa orang. Semula bekerja jarak jauh itu lebih cenderung produktif, kini justru menjadi bumerang. Kerja dari rumah dirasa sangat menekan.
Oleh
andreas maryoto
·4 menit baca
Dalam sebuah perbincangan, beberapa pekerja yang semula senang dengan kebijakan bekerja dari rumah kini mulai mengeluh dan merasa lelah menjalani perubahan kerja itu. Awalnya, mereka bisa menerima keadaan, seperti anak yang merengek, cucian yang belum ditangani, dan menyiapkan makan malam sambil bekerja dari rumah. Namun, kini, mereka mulai tak nyaman dengan keadaan di rumah yang dirasa makin rumit.
Mereka bingung memecahkan masalah ini. Di tengah kondisi ini, sejumlah pebisnis melihat peluang dan menawarkan berbagai solusi yang mungkin bisa menyelesaikan masalah para pekerja yang mungkin merasa terpaksa bekerja dari rumah. Empat bulan lebih berada di rumah memang dirasakan sangat menekan.
Sejak awal Juni lalu, sebenarnya sudah banyak kalangan yang mengingatkan potensi bosan, lelah, dan sakit karena terlalu lama bekerja dari rumah. Problem itu muncul karena kerja yang monoton, minim gairah, dan tak ada pelepasan emosi karena terkungkung dengan komunikasi virtual. Oleh karena itu, kini mulai terjadi pembalikan bagi beberapa orang. Semula bekerja jarak jauh itu lebih cenderung produktif, kini justru menjadi bumerang. Kerja dari rumah dirasa sangat menekan.
Sebenarnya sudah banyak kalangan yang mengingatkan potensi bosan, lelah, dan sakit karena terlalu lama bekerja dari rumah. Problem itu muncul karena kerja yang monoton, minim gairah, dan tak ada pelepasan emosi karena terkungkung dengan komunikasi virtual.
Pelukan atau jabat tangan yang hilang karena diganti dengan pertemuan virtual menjadi salah satu kehilangan kehangatan dan sapaan bagi sejumlah orang yang terbiasa dengan sentuhan itu saat bekerja di kantor. Komunikasi melalui video menjadikan perasaan mereka sebenarnya kosong dan sepi karena mereka tidak hadir sekalipun pertemuan itu heboh dengan berbagai ide ataupun gosip.
Belum lagi rasa pening muncul ketika akses terganggu, suara tidak jelas, dan kemunculan gambar video yang terlambat. Keluhan ini banyak muncul karena pengguna internet yang semula tidak padat tiba-tiba menjadi ramai. Berdasar riset, gangguan berupa keterlambatan suara atau gambar selama hanya 1,2 detik saat pertemuan virtual sudah membuat perbincangan menjadi tak menarik.
Beberapa solusi, seperti membuat berbagai kegiatan di rumah, berolahraga, dan menonton pertunjukan di layar televisi dan komputer banyak dilakukan para pekerja. Akan tetapi, ternyata semua itu merupakan solusi jangka pendek. Kelelahan mulai muncul.
Fenomena ini menarik beberapa pebisnis untuk mencari peluang menyesaikan masalah ini. Sebuah hotel di Los Angeles nekat menawarkan sebuah paket ”bekerja dari hotel” setelah mendengar keluhan para pekerja muda yang semula senang dengan bekerja dari rumah.
Mereka bekerja sama dengan usaha rintisan penyewaan ruang kantor (coworking space) sehingga kamar hotel didesain ulang, selain untuk istirahat juga menjadi tempat untuk bekerja. Di Tanah Air, inovasi ini pernah dilakukan beberapa hotel, tetapi lebih untuk sekadar istirahat di hotel dan menghidupkan kembali hotel.
Orang masih enggan melakukan perjalanan jauh, tetapi mereka ternyata mulai melirik tempat wisata yang dekat. AirBnB menyebutkan, orang mulai mau melakukan perjalanan. Namun, tidak lagi di kota besar, tetapi di daerah perdesaan. Jaraknya juga tidak jauh dari rumah. Beberapa kenalan telah melakukan perjalanan ini sekadar untuk membuang kelelahan karena bekerja dari rumah. AirBnB optimistis persewaan rumah akan mulai muncul beberapa pekan ke depan.
Beberapa negara di Kepulauan Karibia, awal pekan ini, menawarkan paket istirahat sekaligus bekerja dari jauh di beberapa pulau. Paket ini mempunyai lama waktu satu tahun. Mereka mengetahui secara persis fenomena kelelahan di kalangan pekerja di kawasan Amerika saat bekerja dari rumah sehingga mereka mempermudah izin pekerja asing sekaligus ingin menggerakkan ekonomi lokal. Mereka berani melakukan ini karena merasa sudah bisa mengendalikan penyebaran virus korona baru.
Ide-ide itu bisa memunculkan kontroversi karena orang diharapkan tetap mengurangi mobilitas, tetapi kenyataan kelelahan bekerja dari rumah juga membutuhkan penyelesaian. Di samping memunculkan masalah di dalam pekerjaan, tentu juga membuat kehidupan di rumah tangga terasa menekan. Di China, kasus perceraian meningkat sebagai akibat pandemi karena suasana yang tidak nyaman di rumah.
Kita menunggu orang-orang inovatif menemukan solusi. Orang dipastikan masih membutuhkan banyak cara untuk menghilangkan kelelahan atau bahkan sakit mental karena bekerja terlalu lama di rumah.
Ide bisnis paling sering muncul karena ada masalah atau keluhan. Kali ini, keluhan sudah sangat jelas, yaitu kelelahan bekerja dari rumah. Orang ingin menghilangkan kelelahan itu, tetapi kenyataan mereka harus berhati-hati dan meminimkan mobilitas serta kontak dengan orang. Sebuah peluang bisnis dari fenomena arus balik setelah orang-orang lama bekerja dari rumah.
Kita menunggu orang-orang inovatif menemukan solusi. Orang dipastikan masih membutuhkan banyak cara untuk menghilangkan kelelahan atau bahkan sakit mental karena bekerja terlalu lama di rumah. Pada dasarnya mereka senang berkumpul. Saat berkumpul, mereka juga melepaskan lelah. Apa daya semua ini tak mungkin dilakukan saat ini.