”Crane” yang Roboh di Tanjung Emas Belum Dievakuasi
Hingga Senin (15/7/2019) pagi, ”crane” peti kemas yang roboh di Terminal Petikemas, Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, belum dievakuasi. PT Pelindo III masih melakukan penilaian atas kasus itu sebelum memulai evakuasi dan relokasi. Adapun pelayanan bongkar muat berlangsung normal.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Hingga Senin (15/7/2019) pagi, crane peti kemas yang roboh di Terminal Petikemas, Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, belum dievakuasi. PT Pelindo III masih melakukan penilaian atas kasus itu sebelum memulai evakuasi dan relokasi. Adapun pelayanan bongkar muat berlangsung normal.
Pantauan Kompas, crane yang ambruk masih berada di atas kontainer. Sejumlah petugas membentangkan garis kuning di sekitar lokasi kejadian. Pintu masuk terminal pun dijaga beberapa petugas TNI. Sejumlah warga berada tak jauh dari lokasi kejadian. Mereka hendak melihat crane roboh itu.
Menurut Direktur Utama PT Pelindo III Doso Agung, pihaknya melakukan penilaian terlebih dahulu sebelum bagian rangkaian crane itu dipotong dan dipindahkan ke tempat lain. Berkisar 4-5 hari, evakuasi diharapkan seluruhnya tuntas.
Sejumlah petugas dari TNI berjaga di sekitar pintu masuk Terminal Petikemas, Senin (15/7/2019). Minggu sore kapal MV Soul of Luck menabrak crane peti kemas di terminal tersebut dan menyebabkan satu orang luka ringan.
Kendati demikian, kejadian itu tak mengganggu operasionalisasi bongkar muat peti kemas di Tanjung Emas. ”Tiga jam setelah kejadian, sudah operasi, tapi masih terbatas. Pagi ini operasionalisasi sudah full. Tak ada perubahan hari dari jadwal bongkar muat kapal internasional,” ujarnya. Proses bongkar muat berjalan seperti biasa karena masih ada enam crane lain yang bisa dioperasikan
Tiga jam setelah kejadian, sudah beroperasi, tapi masih terbatas. Pagi ini, operasionalisasi sudah full. Tak ada perubahan hari dari jadwal bongkar muat kapal internasional.
Meski demikian, saat evakuasi crane dilakukan, bongkar muat untuk kapal internasional akan berganti jam. Adapun bongkar muat untuk kapal domestik akan pindah hari atau pindah ke Terminal Samudera untuk memperlancar pelayanan dan evakuasi crane. Pemindahan atau pergantian waktu pelayanan hanya berlangsung sementara, diperkirakan beberapa hari saja, selama evakuasi berlangsung.
Sebelumnya, kapal kontainer berbendera Panama menabrak crane peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, Minggu (14/7), sekitar pukul 17.15. Crane ambruk dan menimpa truk pengangkut peti kemas. Satu operator truk luka ringan akibat peristiwa itu.
Kepala Bidang Lalu Lintas Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas, Semarang, Nanang Affandi, menuturkan, penyebab kejadian itu masih didalami. ”Belum diketahui. Yang jelas, kapal hendak bersandar. Aktivitas pelabuhan masih bisa berjalan karena ada crane lain yang bisa digunakan,” katanya.
Menurut Nanang, kapal MV Soul of Luck tersebut berangkat dari Pelabuhan Klang, Malaysia, dengan mengangkut muatan sebanyak 16.915 gros ton (GT).