Berdasarkan riset iPrice ”The Map of E-Ecommerce in Indonesia” triwulan III-2019, ada 10 besar penyedia layanan perdagangan secara elektronik atau e-dagang yang memiliki jumlah pengunjung aktif laman terbanyak per bulan.
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berdasarkan riset iPrice ”The Map of E-Ecommerce in Indonesia” triwulan III-2019, ada 10 besar penyedia layanan perdagangan secara elektronik atau e-dagang yang memiliki jumlah pengunjung aktif laman terbanyak per bulan. Mereka adalah Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD.ID, Bhinneka, Sociolla, Orami, dan Ralali.
iPrice adalah perusahaan teknologi pembanding harga produk yang dijual di laman layanan e-dagang. Riset ”The Map of E-Ecommerce in Indonesia” rutin diselenggarakan iPrice setiap triwulan sejak 2017.
iPrice menggunakan perusahaan e-dagang yang terdaftar di Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan mengecualikan jenis layanan e-dagang yang khusus penjualan tiket, pengiriman makanan, reksa dana, kupon, dan iklan baris. Perusahaan e-dagang yang memenuhi syarat riset minimal dikunjungi 100.000 pengunjung setiap bulan atau 100.000 pengikut media sosial.
Pada triwulan III-2019, Tokopedia ada di urutan pertama laman e-dagang yang paling banyak dikunjungi secara aktif per bulan, yaitu lebih dari 65 juta orang. Urutan berikutnya adalah Shopee (55,9 juta), Bukalapak (42,8 juta), Lazada (27,9 juta), Blibli (21,2 juta), JD.ID (5,5 juta), Bhinneka (5,03 juta), Sociolla (3,98 juta), Orami (3,90 juta), dan Ralali (3,5 juta).
Urutan sepuluh teratas jumlah pengunjung terbanyak laman e-dagang per bulan bergerak dinamis setiap triwulan. Ada penyedia layanan yang tetap masuk dalam daftar sepuluh besar dan ada pula yang tidak. Jumlah pengunjung laman setiap perusahaan bisa naik dan turun per bulan.
Sebagai gambaran, pada triwulan III-2018, urutan sepuluh besar jumlah pengunjung aktif laman bulanan terbanyak diawali Tokopedia (153,6 juta), Bukalapak (95,9 juta), Shopee (38,8 juta), Lazada (36,4 juta), Blibli (31,3 juta), JD.ID (11,4 juta), Sale Stock Indonesia (4,3 juta), Elevenia (4 juta), Bhinneka (3,7 juta), dan Zalora (3,5 juta).
Secara detail, jumlah pengunjung aktif bulanan di beberapa perusahaan e-dagang mengalami penurunan pada triwulan III-2019 dibanding setahun sebelumnya. Misalnya, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, JD.ID, Elevenia, Sale Stock Indonesia, dan Zalora.
Performa penurunan jumlah pengunjung aktif laman bulanan sejumlah penyedia platform layanan e-dagang, jika mengacu pada riset iPrice, dimulai sejak triwulan I-2019.
Direktur Shopee Indonesia Christin Djuarto, Jumat (29/11/2019), di Jakarta, mengklaim, pada triwulan III-2019, perusahaan masih membukukan volume transaksi sekitar 1,5 juta per hari atau lebih dari 138 juta per bulan. Selama sembilan bulan pertama 2019, Shopee Indonesia berusaha meluncurkan beberapa program baru, seperti Shopee Barokah untuk produk syariah dan kegiatan ekspor Kreasi Nusantara ke Malaysia dan Singapura hasil kerja sama dengan Pemerintah Indonesia.
Dia mengklaim, jumlah pengunjung aktif di aplikasi Shopee masih tertinggi di Indonesia. Pengunduh aplikasi Shopee, baik di AppStore maupun Google Playstore, juga masih di peringkat pertama. Mengutip riset App Annie, jumlah pengguna aktif bulanan ataupun pengunduh aplikasi Shopee bahkan di rangking satu.
Kolaborasi
Sementara itu, JD.ID berupaya memperkuat lini produk mode dengan cara berkolaborasi bersama rumah mode nasional, yaitu Studio 133 Biyan, Ikat Indonesia oleh Didiet Maulana, serta Votum oleh Sebastian Gunawan & Cristina Panarese. JD.ID juga mengumumkan kolaborasi dengan Iwan Tirta Collection.
Untuk pertama kalinya, produk mode siap pakai Iwan Tirta Private Collection dijual lewat platform layanan e-dagang.
Head of Fashion Category JD.ID Stephanie Susilo mengatakan, berkolaborasi dengan Iwan Tirta adalah salah satu pencapaian terbaik. Iwan Tirta merupakan maestro batik yang telah melestarikan mahakarya batik sebagai warisan Nusantara.
”Bagi kami berkolaborasi dengan Iwan Tirta merupakan salah satu pencapaian yang positif dan membanggakan. Menurut kami, Iwan Tirta melalui Iwan Tirta Private Collection-nya selalu menghasilkan berbagai mahakarya terbaik yang mengangkat nilai-nilai dari akar budaya khas Indonesia yang otentik,” ujarnya.
Stephanie menekankan, perusahaan optimistis kerja sama ekslusif dengan Iwan Tirta Collection ini secara langsung akan menaikkan pencitraan perusahaan, khususnya pada kategori produk mode.
Ketua Umum idEA Ignatius Untung, yang dihubungi secara terpisah, berpendapat, euforia masyarakat terhadap layanan e-dagang mulai tahun 2010 yang ditandai kemunculan perusahaan laman pemasaran. Pada tahun berikutnya, euforia masih berlangsung dengan maraknya perusahaan penyedia platform toko daring ataupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terjun ke pemasaran daring dengan membuka laman sendiri.
Menurut dia, saat ini euforia itu mulai mengikis. Tren saat ini yaitu sejumlah perusahaan produk berskala besar dan multinasional ataupun UMKM memilih bergabung ke salah satu laman pemasaran tertentu.
Bagi perusahaan e-dagang yang berdiri sejak tahun 2010, terutama laman pemasaran, kini masuk dalam fase hiper ekspansi dengan menjadi aplikasi super. Strategi ini bertujuan mempertahankan pertumbuhan bisnis. (MED)