logo Kompas.id
EkonomiWaspadai Nasib PLTU pada Masa ...
Iklan

Waspadai Nasib PLTU pada Masa Mendatang

Kian berkembangnya teknologi di sektor pembangkitan listrik energi terbarukan menyebabkan harga listrik kian murah. Tak tertutup kemungkinan listrik yang dihasilkan PLTU bakal lebih mahal harganya dari energi terbarukan.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CRmanx7JiFcEdxflKtt1ByKP_3g=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F8c76ecba-9e2a-4b91-9b82-65df688c23ba_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap ekspansi fase 2 tengah diuji coba di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (16/9/2019). PLTU Cilacap ekspansi fase 2 merupakan pembangkit batubara dengan kapasitas 1 x 1000 megawatt yang diperkirakan beroperasi secara komersial pada Oktober 2019 lebih cepat dari target awal pada Agustus 2020. PLTU ini akan memasok kebutuhan listrik Jawa-Bali.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mesti mewaspadai nasib pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU yang membakar batubara sebagai sumber energi primer pada masa mendatang. Ada potensi dalam 10-20 tahun ke depan aset PLTU bakal menganggur lantaran tidak efisien akibat tenaga listrik yang dihasilkan energi terbarukan lebih murah.

Pemerintah disarankan untuk sementara menghentikan pembangunan PLTU di Indonesia. Di sisi lain, pembangunan pembangkit listrik yang bersumber dari energi terbarukan perlu dipercepat.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000