OCBC NISP Arahkan Pembiayaan untuk Kegiatan Ekonomi Berkelanjutan
Di tengah beragam tantangan dan krisis, Bank OCBC NISP mengedepankan penyaluran pembiayaan berkelanjutan serta menginisiasi gerakan #MelajuJauh untuk bersama masyarakat demi kemajuan bangsa Indonesia.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank OCBC NISP Tbk berupaya berperan sebagai agen perubahan dalam menjalankan fungsi intermediasi untuk mendorong kemajuan ekonomi Indonesia. Dalam mencapai tujuan tersebut, penyaluran pembiayaan diarahkan untuk kegiatan ekonomi berkelanjutan.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyampaikan, selama 79 tahun eksistensi OCBC NISP di Tanah Air, perusahaan telah berhasil melalui berbagai macam krisis yang terjadi di Indonesia sekaligus menjadi saksi pertumbuhan ekonomi negara.
”Setelah hampir delapan dekade berjuang melewati berbagai macam krisis, kami ingin membangun optimisme di tengah pandemi dan mengajak masyarakat melaju jauh memberikan dampak positif bagi ekonomi keberlanjutan,” ujarnya dalam konferensi pers peluncuran gerakan #MelajuJauh, Selasa (27/10/2020).
Setelah hampir delapan dekade berjuang melewati berbagai macam krisis, kami ingin membangun optimisme di tengah pandemi dan mengajak masyarakat melaju jauh memberikan dampak positif bagi ekonomi keberlanjutan. (Parwati Surjaudaja)
OCBC NISP juga mengajak masyarakat melaju dengan cara mengambil peran lebih besar melalui penyaluran pembiayaan inovatif dan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal ini, antara lain, diwujudkan melalui komitmen perusahaan dalam menyalurkan pembiayaan berkelanjutan untuk nasabah ritel dan korporasi. OCBC NISP juga memastikan debitor mereka mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial.
”Salah satu wujud dari komitmen kami adalah kepercayaan dari International Finance Corporation (IFC) kepada Bank OCBC NISP untuk menyalurkan Green Financing sejak tahun 2018 sebesar Rp 2 triliun guna mendukung proyek-proyek yang berwawasan lingkungan,” ujar Parwati.
Komitmen tersebut diperkuat dengan penyaluran tahap kedua sebesar Rp 2,75 triliun untuk program Green and Gender Financing. OCBC NISP telah menyiapkan program khusus untuk mendukung sektor usaha kecil dan menengah yang dimiliki perempuan pengusaha.
”Program ini akan diluncurkan pada triwulan IV-2020,” kata Parwati.
Untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan, Bank OCBC NISP juga menginspirasi dan memberdayakan masyarakat. Salah satu wujudnya melalui penguatan program edukasi keuangan secara dalam jaringan, termasuk mengajak generasi muda untuk mulai berinvestasi.
OCBC NISP berpartisipasi meningkatkan kemampuan masyarakat melalui edukasi, yang tujuannya bukan hanya melek finansial, melainkan juga memiliki kemampuan pendukung lainnya. Salah satu bentuknya berupa program IdeatiON yang telah diselenggarakan sejak 2018 sebagai ajang inovasi skala nasional bagi mahasiswa mengembangkan ide terkait jasa keuangan.
”Kemampuan Bank OCBC NISP untuk dapat terus tumbuh secara berkelanjutan didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam setiap produk dan layanan yang dihadirkan,” ujar Parwati.
Perpanjangan restrukturisasi
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan memutuskan memperpanjang kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit yang tertuang dalam Peraturan OJK No.11/POJK.03/2020, yang sebelumnya bakal berakhir Maret 2021 itu masih akan berlaku hingga Maret 2022.
Perpanjangan itu dilakukan setelah memperhatikan penilaian terakhir yang dilakukan OJK terkait debitor restrukturisasi sejak diputuskannya rencana memperpanjang relaksasi ini pada saat rapat Dewan Komisioner OJK pada 23 September 2020.
Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, perpanjangan relaksasi restrukturisasi ini merupakan langkah antisipasi untuk menyangga penurunan kualitas debitor restrukturisasi. Kebijakan perpanjangan restrukturisasi diberikan secara selektif berdasarkan penilaian bank untuk menghindari niat buruk.
”Ini juga dilakukan agar debitor tetap mau dan mampu melakukan kegiatan ekonomi dengan beradaptasi di tengah masa pandemi ini,” kata Anto.