Kabut menyambut kedatangan kami di Kampung Todo, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, pertengahan Agustus 2017. Anak-anak berlarian, berkejaran dengan tongkat kayu yang ujungnya mengecil menyerupai cambuk. Seorang perempuan menjemur cengkeh, membalik lagi untuk mendapat sinar mataharai yang merata. Senyuman warga mengarahkan kami menuju sebuah rumah. Sajian kopi hitam dan kue kompiang mengusir kantuk kami. Memberi semangat untuk segera melangkahkan kaki setelah mendapat sedikit penjelasan dan absen di buku tamu.
Mulailah kami menapaki bekas kebesaran Kerajaan Manggarai dari abad ke-17. Raja Alexander Baruk tercatat menjadi Raja Manggarai (Raya) tahun 1931-1945. Baruk merupakan anak Kraeng Tamur, Raja Todo, salah satu kerajaan di Flores (Kompas, 26 November 2016).