Hari itu almanak menunjukkan Rabu, tanggal 6 Juli 1949. Hampir sepekan setelah Yogyakarta kembali ke pelukan Republik. Sejak fajar menyingsing, kerumunan massa yang antusias telah menyemut di mulut Lapangan Terbang Maguwo, Yogyakarta. Mereka membawa poster penyambutan bergambar wajah ”Dwitunggal” dengan goresan dan gambar sederhana. Massa menanti kedatangan Bung Karno (BK), Presiden RI, beserta rombongan yang dibuang Belanda sejak 22 Desember 1948 ke Sumatra (Berastagi, Prapat, Muntok, dan Bukit Manumbing, Bangka).