Teknologi mobil hibrid semakin gencar disosialisasikan. Toyota kembali menguji teknologi mobil listrik ini dengan jarak tempuh yang semakin panjang dan durasi cukup lama.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Teknologi mobil hibrida semakin gencar disosialisasikan. Lewat model-model hibrida terbarunya, Toyota kembali menguji teknologi mobil listrik ini dengan jarak tempuh yang semakin panjang dan durasi cukup lama.
”Baru kali inilah kami akhirnya dapat memberikan kesempatan kepada jurnalis untuk mencicipi seluruh model mobil hibrida yang telah diperkenalkan di Indonesia. Ada Alphard, Camry, Corolla Altis, Prius, dan C-HR yang seluruhnya menggunakan teknologi hibrida,” kata Manajer PR PT Toyota Astra Motor (TAM) Rouli Sijabat, saat membuka acara Uji Kendaraan Kendaraan Listrik bagi Jurnalis di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (9/10/2019).
Sepekan lalu, pengujian seluruh lini Toyota hibrida telah dilakukan bagi jurnalis media cetak dengan jarak tempuh sekitar 100 kilometer. Jalur yang diambil hanya sekitar Jakarta-Bogor-Puncak (pergi-pulang).
Kali ini, pengujian dilakukan dengan suasana yang berbeda, bahkan medan jalan yang berbeda. Uji kendara di sekitar Banyuwangi hingga Denpasar, Bali, akan menempuh jarak total sejauh sekitar 376 kilometer. Selain jarak yang cukup jauh, baru kali ini lagi, setelah tahun 2011, uji kendaraan dilakukan selama tiga hari dua malam.
Semua kendaraan yang dirancang dengan teknologi hibrida ini diperkenalkan, sekaligus dirasakan oleh para jurnalis, baik media cetak maupun elektronik. Secara bergantian, mereka bisa merasakan secara langsung sebagai pengemudi ataupun penumpang.
Hampir semua peserta, ketika memulai mengaktifkan kendaraan, memiliki pertanyaan yang sama, ”Apakah mesinnya sudah nyala?” Hanya sebagian kecil peserta yang sudah memahami bahwa mesin kendaraan sudah aktif, tanpa memperhatikan secara detail layar monitor head unit atau multi-information display (MID).
Bahkan, di antara peserta yang setiap mobil berisi empat orang, sempat terjadi perdebatan kecil tentang sudah aktif atau belumnya mesin kendaraan ini. Dan, akhirnya gelak-tawa pun spontan terjadi di salah satu kendaraan yang diuji bersama Kompas.
Tak hanya perdebatan kecil. Saat kendaraan mulai melaju, hal yang menggelitik dalam kesenyapan kendaraan ini adalah bagaimana sistem kerja mekanis antara motor listrik dan mesin konvensional. Dua penggerak yang simultan bekerja ditampilkan pada layar head unit, seperti yang bisa ditemukan pada Alphard dan model-model sedan (Camry, Corolla Altis, dan Prius). Hanya Toyota C-HR Hybrid sebagai model crossover SUV menempatkan indikator sistem penggerak kendaraannya pada MID kecil, di dekat roda kemudi.
Andri Widyanto, Deputy Division Head Marketing TAM, mengatakan, mobil hibrida memberikan setidaknya empat rasa dalam berkendara. Selama tiga hari dua malam, jurnalis bisa merasakan mobil hibrida bisa tetap fun to drive. Ini bisa dibuktikan dari sisi performa, akselerasinya bisa dibandingkan sendiri dengan kendaraan non-hibrida.
Kendaraan hibrida ini juga memiliki rasa eco-friendly alias ramah lingkungan. Salah satu penggerak kendaraan ini adalah motor listrik dan bahkan yang mengawali dan banyak bekerja justru motor listriknya dibandingkan dengan mesin konvensionalnya. Motor listrik yang lebih banyak bekerja membuat kendaraan ini ramah lingkungan karena emisi karbon dari mesin bakar konvensional bisa direduksi.
Ketiga, eksplorasi kendaraan hibrida membuat pengendara bisa merasakan efisiensi bahan bakarnya. Dengan teknologi ini, kata Andri, penghematan bahan bakar bisa mencapai 70 persen.
Yang keempat, kesenyapan kendaraan ini membuat penumpang pun merasakan kenyamanan. ”Banyak hal yang bisa kita explore dari kendaraan hibrida ini,” kata Andri.
Pengujian mulai dilakukan pada hari pertama di sekitar Banyuwangi. Selain melintas jalan cukup ramai menuju kawasan hutan De’ Djawatan, pengujian dilakukan di sekitar Taman Nasional Baluran. Soal kemudahan servis yang membedakan antara kendaraan mesin konvensional dan hibrida pun ditunjukkan di dealer Toyota Auto 2000 Banyuwangi.
Sosialisasi lebih
Sebelumnya, pada ajang uji kendara yang pertama, Wakil Presiden Direktur PT TAM Henry Tanoto menggarisbawahi perlunya edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat terkait teknologi mobil listrik, terutama mobil-mobil hibrida Toyota. Menurut Henry, dari survei internal TAM, diketahui baru 15 persen responden yang benar-benar memahami mengenai mobil hibrida.
Sebelum dua uji kendara lini produk mobil hibrida oleh TAM ini, Kompas juga telah melakukan sendiri uji kendara jarak jauh Toyota Prius PHV (plug in hybrid electric vehicle) dan Prius HEV (hybrid electric vehicle) bersama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan kemampuan dan melakukan komparasi teknologi PHEV dan HEV saat digunakan di medan sesungguhnya di Indonesia.