Wabah Covid-19 membuat sebagian besar pekerja diminta bekerja dari rumah. Praktis, kendaraan yang biasa digunakan untuk pergi-pulang ke tempat kerja tidak lagi digunakan secara kontinu. Inilah tips perawatannya.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Saat ini, memasuki minggu ketiga sejak pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan beraktivitas di rumah saja. Praktis, sebagian pemilik kendaraan pribadi mulai mengurangi penggunaan mobil pribadinya, kecuali untuk keperluan mendesak saja. Dengan berkurangnya aktivitas di luar rumah, pasti kendaraan juga akan dibiarkan terparkir di rumah.
Anjar Kisworo, Service Department Head PT Astra International Tbk-Isuzu, di Jakarta, Senin (30/3/2020), mengatakan, ”Tentunya, ada beberapa hal mungkin akan terjadi akibat mobil terlalu lama terparkir di garasi karena work from home. Sebagai prinsipal otomotif, kami ingin membagikan beberapa tips pencegahan (kerusakan mobil saat mobil diparkir lama).”
Pertama, kemungkinan aki soak. Menurut Anjar, saat mobil berhenti, berarti aki tidak di-recharge dan saat itu pula akan terjadi penurunan cadangan listrik meski sistem kelistrikan pada mobil tersebut semua dalam kondisi padam.
”Penurunan cadangan listrik ini berbeda-beda kondisinya, bergantung pada umur dan kualitas aki. Semakin tua umur aki, akan semakin mudah kehilangan daya simpan tenaga listrik,” ujar Anjar.
Tips praktisnya, hidupkan mesin setiap hari tanpa menghidupkan sistem kelistrikan yang lain, berkisar 10-15 menit, bisa lebih atau kurang tergantung dari kondisi. Setiap beberapa hari sekali, sebaiknya menjalankan mobil untuk pengisian aki yang lebih maksimal. Sambil membeli keperluan sehari-hari, misalnya.
Kemungkinan kasus kedua adalah suara mesin menjadi agak kasar ketika pertama kali dihidupkan. ”Mengapa ini terjadi? Ketika mesin tidak dihidupkan dalam waktu yang lama, maka oli atau pelumas akan turun ke penampungan sehingga pelumasan bagian atas berkurang,” kata Anjar.
Karena itulah, tips paling praktis untuk mencegah gejala ini adalah menyalakan mesin secara rutin (minimal satu hari sekali) dan jangan memainkan pedal gas saat mesin pertama kali dinyalakan.
Ketiga, tekanan angin pada ban berkurang dan berpotensi mengubah bentuknya. Jika mobil diparkir terlalu lama bisa menyebabkan bagian ban yang bersinggungan langsung dengan lantai bentuknya akan menjadi rata. Jadi, secara keseluruhan bentuk ban tidak bundar sepenuhnya.
Akibatnya, kata Anjar, mobil akan terasa kurang balance di saat berjalan. Selain itu, tekanan angin ban juga bisa berkurang. Itu disebabkan oleh karet penutup yang berubah tekstur atau bisa juga disebabkan adanya bagian yang tidak rata antara ban dan velg.
Tips sederhananya adalah menjalankan mobil beberapa saat (bergerak maju-mundur) atau masuk-keluar garasi. Jika perlu, periksa ban ke toko ban atau bengkel terdekat terkait kondisi ban, velg, dan karet penutup ban. Hal ini sekaligus akan mengubah posisi tumpuan ban sehingga ban tidak terlalu lama tertumpu pada satu titik saja.
Keempat, bahan bakar mengendap atau mengembun. Anjar mengatakan, iklim di Indonesia yang tropis menyebabkan udara lembab sehingga memicu terjadinya pengembunan di tangki dan saluran bahan bakar, terutama saat mesin tidak dihidupkan dalam waktu lama.
Akibat lebih lanjut, bahan bakar akan tercampur dengan air sehingga mengurangi kualitas bahan bakar dan berpotensi menimbulkan karat jika tangki atau saluran bahan bakar terbuat dari besi. Adapun bahan bakar di Indonesia, terutama solar biodiesel, jika dibiarkan dalam waktu lama, akan terjadi endapan yang akan menyumbat saluran bahan bakar.
Tipsnya, saat memanaskan mobil, cek indikator separator air dan filter bahan bakar pada panel instrumen. Rajinlah untuk memeriksa dan mengganti filter bahan bakar secara rutin. Bisa juga, tambahkan zat aditif untuk menjaga kualitas solar.
Kelima, muncul karat pada bagian cakram rem. Beberapa bagian suku cadang mobil akan berkarat karena kondisi udara yang lembab atau jika terkena hujan karena terparkir di tempat terbuka. Misalnya, bagian cakram rem. Setelah beberapa hari tidak terpakai, biasanya akan berkarat.
”Ini akan menyebabkan berkurangnya performa rem dan juga akan menimbulkan bunyi saat dipakai kembali. Tipsnya, ya, jalankan mobil beberapa saat sambil memanaskan mesin mobil,” ujar Anjar.
Sarang tikus
Keenam, mobil menjadi sarang tikus dan serangga. ”Pernah mendengar cerita dari teman atau bahkan Anda mungkin mengalami sendiri suatu saat mobil sulit diaktifkan sebagaimana mestinya, atau bahkan mati total? Setelah diperiksa, ternyata ada salah satu atau beberapa kabel yang putus. Lebih parahnya lagi, kabel tersebut merupakan bagian dari sistem utama,” ucap Anjar.
Sering kali, menurut Anjar, beberapa hal penyebabnya adalah akibat ulah tikus atau serangga. Mobil yang lama berhenti akan menjadi tempat yang nyaman bagi tikus dan serangga untuk bertempat tinggal.
Tips praktisnya, kata Anjar, periksa setiap hari ruang mesin dan bagian bawah mobil. Buka semua kaca jendela dan pintu untuk mengeluarkan serangga kecil lain yang sempat masuk ke dalam mobil. Pastikan pintu dan jendela kembali tertutup rapat. Dan, jaga area garasi dari tikus atau serangga menggunakan antitikus atau serangga yang dijual di pasaran.
Ketujuh, kuman dan debu mengendap di dalam mobil dan saluran AC. Karena jarang dioperasikan, udara yang berada di saluran AC akan kurang bersirkulasi. Hal ini bisa menyebabkan endapan debu dan kuman di seluruh bagian kendaraan dan saluran AC.
Kalau terjadi demikian, tipsnya adalah datang ke bengkel langganan untuk melakukan fogging ruangan mobil dan saluran AC dengan disinfektan. Atau ganti filter AC jika diperlukan.
Menurut Anjar, beberapa bengkel resmi Astra Isuzu juga memiliki program treatment antibacterial fogging yang berguna untuk membasmi bakteri dan virus di dalam kabin mobil, menyegarkan sirkulasi udara mobil, dan menghilangkan bau tidak sedap di interior mobil.
Sayangnya, layanan ini untuk seluruh lini produk Isuzu, baik kendaraan niaga maupun kendaraan penumpang, tidak terdapat di seluruh bengkel Astra Isuzu. Bengkel resmi yang dapat memberikan layanan tersebut hanya Astra Isuzu Jakarta-Sunter, Astra Isuzu Jakarta-Fatmawati, Astra Isuzu Jakarta-Pramuka, Astra Isuzu BSD, dan Astra Isuzu Bogor. Biaya untuk sekali perawatan fogging ini mulai sekitar Rp 130.000. (OSA)