Kerinduan Publik terhadap Bioskop Terhalang Rasa Cemas
Pembukaan kembali bioskop pada akhir Juli 2020 disambut beragam. Publik tetap khawatir pada potensi paparan Covid-19 walau protokol kesehatan diterapkan.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rencana pengoperasian kembali bioskop pada 29 Juli 2020 ditanggapi beragam oleh warga. Walau ingin menikmati hiburan, publik cemas karena belum ada tanda pandemi Covid-19 mereda.
Karyawan swasta Dian Gloria (25) menyatakan tidak akan ke bioskop hingga kasus Covid-19 di Indonesia menurun. Protokol kesehatan yang akan diterapkan di studio dinilai mengurangi sensasi menonton. Ia lebih memilih menyaksikan drama Korea Selatan melalui layanan streaming video daripada ke bioskop.
”Aku belum berani ke bioskop. Lebih baik membayar sekitar Rp 20.000 untuk nonton film secara daring. Lagi pula nanti para penonton harus duduk berjauhan. Itu sama saja dengan nonton sendiri. Tidak asyik,” kata Dian di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Ia juga menilai bahwa pergi ke bioskop saat pandemi bukan hal bijak. Walaupun protokol kesehatan diterapkan, masih ada kemungkinan terpapar virus korona baru di ruang tertutup seperti bioskop.
Karyawan swasta Jozan Adolf (25) berpendapat sama. Ia mengaku cemas jika harus berada di tempat ramai selama pandemi. Longgarnya kepatuhan warga untuk mengenakan masker di tempat umum membuatnya semakin khawatir.
Aku belum berani ke bioskop. Lebih baik membayar sekitar Rp 20.000 untuk nonton film secara daring. Lagi pula nanti para penonton harus duduk berjauhan. Itu sama saja dengan nonton sendiri. Tidak asyik. (Dian Gloria)
Kendati cemas, Jozan mengaku ingin pergi ke bioskop untuk menghibur diri. Ia juga rindu dengan sensasi menonton di layar lebar yang tidak diperoleh ketika menonton di layar laptop. Dia berencana membekali diri dengan masker dan cairan pembersih tangan jika bioskop kembali beroperasi.
”Kuharap pengelola bioskop ketat mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan pemerintah. Misalnya, pembelian tiket dilayani secara daring supaya tidak ada kerumunan orang yang antre membeli tiket. Aku juga berharap agar tempat duduk diatur di dalam studio. Dengan begitu, para penonton bisa menjaga jarak satu sama lain,” ucap Jozan.
Karyawan swasta lainnya, Mahardika (25), juga mengaku waswas untuk pergi ke bioskop. Namun, ia tetap berencana mengunjungi bioskop karena jenuh terkungkung di kamar indekos. Sejumlah protokol kesehatan akan dipatuhi.
Hingga hari ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia ada 68.079 kasus atau naik 1.853 kasus dibandingkan dengan kemarin. Adapun jumlah pasien sembuh 31.585 orang dan pasien meninggal 3.359 orang.
Sesuai ketentuan
Sebelumnya, Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengumumkan para pelaku industri bioskop sepakat untuk memulai kembali operasi bioskop pada 29 Juli 2020. Para pengusaha bioskop itu terdiri dari Cinema XXI, CGV, Cinepolis, Dakota Cinema, Platinum, dan New Star Cineplex (Kompas.id, 8/7/2020).
Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Selain KMK, ini juga sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 02/KB/2020 tentang Panduan Teknis Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif dalam Masa Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.
Setiap pengusaha bioskop, menurut Djonny, akan menyiapkan materi sosialisasi dan komunikasi terkait protokol kenormalan baru di bioskop. Persiapan mencakup memastikan pelatihan internal dan proses edukasi kepada seluruh karyawan bioskop, berkomunikasi dengan rumah-rumah produksi tentang kesiapan film, dan berkomunikasi tentang materi promosi yang akan dilakukan setelah bioskop kembali beroperasi.
Direktur CGV Cinemas Indonesia Dian Sunardi Munaf mengatakan, protokol kenormalan baru di lingkungan bioskop sedang dibahas oleh pihak internal CGV Cinemas. Mereka sedang mempersiapkan implementasi protokol kesehatan tersebut.
”Mengenai rencana pada 29 Juli mendatang, kami masih berdiskusi apakah jaringan bioskop kami akan dibuka serentak atau bertahap. Ini tergantung konten film yang dapat ditayangkan dan tergantung kondisi lokasi bioskop,” kata Dian.
Protokol kesehatan yang akan diterapkan di bioskop juga masih dibahas detailnya. Namun, beberapa protokol yang pasti dilakukan ialah melakukan pemeriksaan suhu badan kepada seluruh pengunjung, menerapkan prinsip jaga jarak, menerapkan transaksi tanpa tunai, dan membatasi kapasitas bioskop menjadi 50 persen dari kapasitas maksimal.