Di tengah ketidakpastian nasibnya di Amerika Serikat, Tiktok menggelontorkan dana 200 juta dollar AS untuk ”menggaji” kreator terpilihnya sebagai respons pada pendekatan yang dilakukan Instagram kepada kreator Tiktok.
Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah ketidakpastian nasibnya di Amerika Serikat, Tiktok menggelontorkan dana 200 juta dollar AS untuk ”menggaji” kreator terpilihnya. Ini tampaknya respons terhadap pendekatan yang dilakukan Instagram untuk menarik para kreator mencoba Instagram Reels.
General Manager Tiktok AS Vanessa Pappas pada Selasa (11/8/2020) waktu Indonesia mengumumkan bahwa Tiktok telah mulai mengucurkan dana untuk 19 kreator Tiktok terpilih melalui program bernama ”Creator Fund”. Menurut rencana, akan ada ratusan ribu kreator dengan dana total 200 juta dollar AS pada tahun ini.
Gelombang pertama ini baru dilucurkan untuk kreator Tiktok di AS. Namun, kelak juga akan digelar secara global. Pappas mengatakan, setiap kreator berhak mengajukan diri untuk menerima Creator Fund, tetapi ada sejumlah syarat dasar yang harus dipenuhi.
Pertama, pengguna harus berusia 18 tahun ke atas, memiliki jumlah pengikut setidaknya 10.000 akun, videonya telah dilihat oleh minimal 10.000 orang dalam 30 hari terakhir, dan mengunggah konten buatan sendiri yang memenuhi kaidah Community Guidelines.
Pappas menyebutkan, dana ini diciptakan untuk memberi hadiah kepada para pengguna yang sudah menunjukkan kreativitas dan gairahnya melalui Tiktok.
”Kami mengundang Anda untuk mengubah kreativitas menjadi mata pencarian, mencari karier yang baru, atau setidaknya mendapat hadiah atas karya Anda,” ujar Pappas melalui laman resmi Tiktok.
Sebanyak 19 kreator gelombang pertama ini terdiri atas dari berbagai jenis konten. Mulai dari @acooknamedmaat yang membuat video resep dan memasak, @avani yang membuat video tata rias, seniman beatbox @spencerx, hingga dokter bedah plastik @tonyyounmd.
Pappas mengatakan, program ini juga akan segera digelar untuk para pengguna Tiktok secara global. Namun, belum ada keterangan yang jelas mulai kapan tepatnya.
Program ini tampaknya sebuah respons untuk mengimbangi langkah Instagram yang juga menawarkan uang untuk para kreator Tiktok agar mencoba layanan Reels yang ada pada Instagram.
Communications Lead Instagram Sarissa Thrower mengonfirmasi bahwa Instagram telah mendekati beragam kreator untuk mencoba Reels di beberapa negara. ”Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi kepada para kreator dan juga experience mereka,” kata Thrower kepada Wall Street Journal.
Dalam laporan itu, disebutkan bahwa setiap kreator yang didekati Instagram ditawari uang hingga mencapai ratusan ribu dollar AS.
Hal ini menunjukkan Instagram mencoba untuk memanfaatkan ketidakpastian nasib Tiktok di AS setelah layanan media sosial yang dibuat oleh Bytedance asal China tersebut mendapat sorotan dari pemerintahan Presiden Donald Trump.
Devain Dooloramani, CEO The Fuel Injector, sebuah perusahaan manajemen talenta influencer, mengatakan, berbagai sorotan dan spekulasi mengenai masa depan keberlangsungan Tiktok di masa depan membuatnya mempertimbangkan Instagram Reels. Hal ini dilakukan untuk mendiversifikasikan para influencer yang dikelolanya.
”Kami akan segera menaruh mereka semua di (Instagram) Reels secepat mungkin,” kata Dooloramani.