”Down” Dua Jam, Youtube Berpotensi Kehilangan Rp 65 Miliar
Setelah ”down” hampir dua jam, platform video populer Youtube telah bangkit kembali. Akibat tidak beroperasinya Youtube selama dua jam ini, Kompas memperkirakan potensi pendapatan yang hilang bisa mencapai Rp 65 miliar.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah down hampir selama dua jam, platform video populer Youtube telah bangkit kembali. Tidak beroperasinya Youtube selama dua jam ini diperkirakan membuat mereka berpotensi kehilangan pendapatan hingga mencapai Rp 65 miliar.
Youtube diperkirakan mulai mengalami gangguan pada Kamis (12/11/2020) sekitar pukul 06.40 WIB. Dari jumlah laporan gangguan layanan yang biasanya hanya berkisar 10-47 laporan secara global, jumlah ini melesat menjadi 187.642 laporan pada pukul 07.07 dan puncaknya 284.219 laporan pada lima belas menit kemudian. Artinya ada peningkatan laporan gangguan lebih dari 12.000 persen.
Sekitar pukul 08.45 WIB, warganet mulai bisa kembali mengakses Youtube. Juru bicara Youtube melalui akun Twitter resmi @TeamYouTube pada pukul 09.13 WIB menyatakan bahwa operasi Youtube telah kembali normal.
”Mohon maaf atas gangguan yang terjadi. Masalah ini sudah diperbaiki dan seluruh layanan Youtube bisa diakses dari segala jenis gawai. Terima kasih sudah bersabar,” tulisnya.
Dengan asumsi Youtube mengalami gangguan bagi seluruh penggunanya di seluruh dunia, Kompas memperkirakan dua jam interupsi tersebut dapat menyebabkan Youtube kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp 64,8 miliar.
Angka ini didapatkan dengan basis kalkulasi pendapatan yang didapatkan oleh Youtube melalui bisnis iklannya pada kuartal III-2020.
Dua pekan lalu, Alphabet—perusahaan induk Google dan Youtube—memublikasikan laporan keuangan untuk kuartal III-2020. Dalam laporan itu tercantum bahwa bisnis iklan Youtube menghasilkan 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 71,5 triliun pada periode tersebut.
Jika angka ini diturunkan hingga satuan jam, pada dua jam gangguan Kamis pagi, Youtube sebetulnya bisa meraih pendapatan hingga 4,5 juta dollar AS atau setara Rp 64,8 miliar.
Tahun 2020 adalah kali pertama Alphabet—maupun Google—memublikasikan laporan keuangan Youtube. Sejak diakuisisi Google pada 2006, perusahaan induk Youtube tidak pernah mengungkap seberapa besar sebenarnya bisnis berbagi video yang dimilikinya tersebut.
”Total revenue sebesar 46,2 juta dollar AS pada kuarter (III-2020) mencerminkan pertumbuhan yang terjadi di berbagai sektor bisnis kami, terutama pada peningkatan iklan di Search dan Youtube, serta meningkatnya performa Google Cloud dan Play,” kata Chief Financial Officer Alphabet dan Google Ruth Porat.