Apa Lagu Favoritmu Tahun Ini?
Penyedia layanan ”streaming” musik Spotify mengeluarkan data Spotify Wrapped 2020. Data itu menunjukkan lagu, artis, dan siniar atau ”podcast” terpopuler sepanjang tahun ini.
Platform digital biasanya membagikan catatan, topik, atau tren populer yang direkam selama setahun di pengujung tahun. Penyedia layanan streaming musik Spotify pun demikian.
Mereka mengeluarkan data Spotify Wrapped 2020, Senin (1/12/2020). Data itu memuat lagu, album, artis, dan siniar (podcast) terpopuler pada tahun ini.
Dari data itu, penyanyi rap Bad Bunny menjadi musisi yang paling banyak didengarkan secara global pada 2020. Album Bad Bunny berjudul YHLQMDLG menjadi nomine Album Pop Latin atau Urban Terbaik pada Grammy 2021. Album ini pun paling banyak didengar pada 2020 secara global versi Spotify.
Setelah Bad Bunny, artis global yang paling banyak didengarkan setelahnya ialah Drake, J Balvin, Juice WRLD, dan The Weeknd.
Lagu terpopuler 2020 di dunia ialah ”Blinding Lights” oleh The Weeknd. Lagu ini menang di kategori Video Musik Terbaik di MTV Video Music Awards 2020. The Weekend pun memenangi Artis Pria Soul/R&B Terfavorit di American Music Awards 2020. Namun, musisi asal Kanada ini tidak mendapat satu pun nominiasi untuk Grammy 2021.
Lagu terpopuler setelah ”Blinding Lights” adalah ”Dance Monkey” oleh Tones and I, ”The Box” oleh Roddy Ricch, ”Roses-Imanbek Remix” oleh Imanbek dan SAINt JHN, serta ”Don’t Start Now” karya Dua Lipa.
Baca juga : Siapa Musisi Dunia yang Menjuarai Dekade Ini?
Adapun siniar yang paling banyak didengar secara global ialah The Joe Rogan Experience, TED Talks Daily, The Daily, The Michelle Obama Podcast, dan Call Her Daddy. Genre siniar terpopuler yakni sosial dan budaya, komedi, gaya hidup dan kesehatan, seni dan hiburan, serta edukasi.
Populer di Indonesia
Bagaimana dengan peta musik Indonesia? Grup musik Korea Selatan BTS menjadi artis yang karyanya paling banyak didengar pada tahun ini. Setelahnya ada Pamungkas, Justin Bieber, Blackpink, dan Fiersa Besari.
Adapun musisi lokal terpopuler ialah Pamungkas, Fiersa Besari, Hindia, Tulus, dan almarhum Glenn Fredly.
Musisi Mahen, kendati tidak menjadi musisi lokal terpopuler versi Spotify di Indonesia, berhasil menjadi peringkat satu di kategori lagu lokal terpopuler. Lagu berjudul ”Pura-pura Lupa” paling banyak didengar audiens di Indonesia. Setelah itu ada lagu ”Secukupnya” dari Hindia, ”One Only” oleh Pamungkas, ”Lebih dari Egoku” oleh Mawar De Jongh, serta ”Waktu yang Salah” dari Fiersa Besari Thantri.
Waktu luang yang ia miliki selama pandemi dimanfaatkan untuk banyak hal, termasuk mencoba mendengar lagu-lagu yang baru baginya.
Sementara itu, lagu global yang paling banyak dikonsumsi penikmat musik Indonesia adalah ”Pura-pura Lupa”. Selanjutnya ada ”Someone You Loved” karya Lewis Capaldi, ”Secukupnya” dari Hindia, ”One Only” oleh Pamungkas, dan ”Sunday Best” dari Surfaces.
Favorit pendengar
Daftar itu berbeda dengan data personal yang diterima Romadhoni (23), karyawan swasta di Jakarta. Sama seperti pemilik akun Spotify lainnya, ia menerima data Spotify Wrapped 2020 yang dipersonalisasi. Data itu menunjukkan aktivitas pribadinya, preferensi musik, dan lama waktu mendengar musik di aplikasi dari Swedia tersebut.
”Lima musisi top di daftar saya adalah Air Supply, The Corrs, The Cranberries, dan Queen. Saya baru 1-2 tahun mengeksplorasi lagu Air Supply dan The Corrs, dan ternyata lagunya bagus-bagus,” kata Romadhoni di Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Baca juga : Perusahaan ”Streaming” Musik Tetap Panen Keuntungan
Lagu The Coors (”Dreams”) dan Air Supply (”Here I Am”) pun masuk dalam lima lagu top di akun Romadhoni. Selain itu, ada pula lagu lain, seperti ”Lowkey” (oleh NIKI), ”Diam Keroncong” (Payung Teduh), dan ”I’m Just a Kid” (Simple Plan). ”Lagu Simple Plan ini sempat tren di Tiktok dan saya dengar berulang-ulang di Spotify,” ucapnya.
Menurut dia, data personal seperti yang dirilis Spotify bermanfaat untuk membaca perubahan dalam diri, khususnya preferensi musik. Pada 2017, ia sempat bosan mendengar lagu yang itu-itu saja. Baru tahun ini dia berani mengeksplorasi selera musiknya.
Eksplorasi musik juga dilakukan mahasiswi di Cilegon, Banten, Gesty (21). Waktu luang yang ia miliki selama pandemi dimanfaatkan untuk banyak hal, termasuk mencoba mendengar lagu-lagu yang baru baginya. Beberapa di antaranya adalah lagu-lagu jadul, seperti ”Torn” (Natalie Imburglia) dan ”I Will Survive” (Gloria Gaynor).
”Saya juga coba dengarkan lagu dari Seringai dan Ardhito Pramono. Mulanya, saya penasaran mengapa Ardhito sangat overrated. Ternyata musiknya enak didengar, misalnya ’Fine Today’ dan ’Cigarettes of Ours’,” ucap Gesty.
Adapun pekerja lepas Mochamad Aziztoteles (24) juga bereksplorasi. Ia menjajal genre K-pop dan menyukainya. ”Contoh lagu yang saya dengar adalah ’Eight’ yang dinyanyikan IU dan ’Suga’ dari BTS. Saya suka ada rap dalam bahasa Korea. Lagunya pun enak didengar,” katanya.
Aziztoteles biasanya menantikan data seperti Spotify Wrapped 2020 setiap tahun. Menurut dia, data ini menarik untuk mengingatkan musik atau siniar apa saja yang didengar setahun terakhir.
Data tersebut pun terasa dekat karena dipersonalisasi sesuai karakter pengguna. Kalimatnya pun interaktif, seperti ”You discovered 547 new artists this year. Even in 2020, you still found ways to grow.” Artinya, ”Anda menemukan 547 artis baru tahun ini. Bahkan di 2020, Anda masih menemukan cara untuk bertumbuh.”
Adapun layanan yang dipersonalisasi diprediksi menjadi tren. Menurut riset Technavio pada 2017, nilai pasar dari layanan yang dipersonalisasi secara global diperkirakan mencapai 31 miliar dollar AS pada 2021.