Seniman serba bisa, Gatot Soenjoto, meninggal pada usia 80 tahun, Sabtu (12/9/2020) pagi.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·2 menit baca
Seniman tahun 1980-an, Gatot Soenjoto (80), yang dikenal kerap menghibur di atas panggung bersama boneka Tongki, meninggal di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/9/2020) pukul 04.35. Dia meninggalkan seorang istri dan empat anak.
Kabar meninggalnya sang seniman itu disampaikan oleh salah satu anaknya, Deva Permana, di media sosial, Sabtu pagi. Menurut Deva, papanya sebenarnya tidak menderita sakit.
Deva belum dapat menceritakan banyak hal menyangkut meninggalnya sang ayah. ”Sehari setelah ulang tahun ke-80 pada 28 Agustus lalu, papa demam dan dibawa ke dokter. Ternyata, menurut dokter, hanya demam biasa,” kata Deva yang masih bermukim di Sydney, Australia.
Menurut Deva, nafsu makan papanya dikabarkan berkurang akhir-akhir ini.
Ibu dan kakaknya selama ini merawat beliau berusaha menjaga nafsu makan papanya.
Sehari setelah ulang tahun ke-80 pada 28 Agustus lalu, papa demam dan dibawa ke dokter. Ternyata, menurut dokter, hanya demam biasa.
Meski sibuk bekerja, Deva selama ini tetap berusaha untuk lebih sering mengontak melalui video call, tetapi papanya cenderung tidak mau banyak omong. Dikhawatirkan, kalau kebanyakan berbicara, kondisi badannya terasa agak enek dan mual.
”Kondisi papa walaupun suka makan, keadaan nafsu makannya tidak stabil. Sampai tadi malam sekitar pukul 23.31, kakaknya mengirim pesan, kalau papa demam. Setelah itu kira-kira pukul 01.30, saya dapat pesan Whatsapp berikutnya dari kakak, kalau papa tidak sadarkan diri. Saya langsung kontak video call lagi, tetapi melihat kakak sambil memegang kamera HP dan mengecek denyut nadi papa,” kata Deva.
Menurut kakak, kata Deva, suhu badan papanya sempat naik. Namun, tiba-tiba video call terputus. Sambungan video call terhubung lagi pukul 01.47 dan kakaknya menyampaikan kepergian papanya.
Deva menambahkan, informasi dari kakaknya, papanya sempat merespons gerakan kecil pada saat dirinya mengontak kembali. Namun, rupanya suhu badannya terus menurun drastis hingga akhirnya berpulang.
Anak Gatot yang lain, Devi Permanasari, mengatakan, ayahnya tidak sakit. ”Setelah bikin video dan foto untuk peringatan 17 Agustus dengan penuh semangat dan mengunggahnya di media sosial, papa enggak makan. Mulai tanggal 19 Agustus, semua makanan padat jadi musuh papa. Dokter bilang Papa enggak ada apa-apa,” kata Devi.
Devi menambahkan, tugas ayahnya sudah selesai dan semua cita-citanya sudah tercapai. ”Seperti pohon tua yang memang saatnya layu,” ujar Devi.