logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiJangan Paksakan Penggunaan...
Iklan

Jangan Paksakan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19

Penerimaan publik terhadap vaksinasi Covid-19 ditentukan oleh kepercayaan terhadap pemerintah dalam penanganan pandemi. Dari survei di 19 negara, tingkat penerimaan publik terhadap vaksin itu 72 persen.

Oleh
Ahmad Arif
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/S4rOSBYL-nF_Ca1nUk830FaQ0uE=/1024x626/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F0f3814df-6c8c-4403-b4a1-55d39f9df101_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Siswa melihat dari balik kaca temannya yang disuntik vaksin measles rubella (MR) di SD Karunia Hidup, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/10/2020). Imunisasi MR (untuk kelas I dan V) dan HPV (untuk kelas VI) yang berlangsung selama Oktober menyasar 43.688 anak tingkat SD. Walau masih belajar dari rumah, diharapkan imunisasi yang diberikan dapat menjaga kekebalan tubuh siswa di tengah pandemi.

Ketidakpercayaan terhadap pemerintah menjadi penyebab utama penolakan publik terhadap vaksin Covid-19 di sejumlah negara. Tingkat penerimaan vaksin di Indonesia yang kurang dari 50 persen seharusnya menjadi peringatan agar pemerintah lebih hati-hati dan memperbaiki komunikasi terkait vaksin.

”Pemerintah jangan memaksakan vaksin impor dengan penggunaan darurat (emergency use authorization). Tunggu dulu uji klinik di Indonesia dan evaluasinya. Aspek keamanan publik harus menjadi yang diutamakan, seperti telah diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Kesehatan Nomor 32 Tahun 2009,” kata epidemiolog Indonesia di Griffith University, Dicky Budiman, Rabu (21/10/2020).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000