Australia-Jepang Buat Pakta Militer
Tokyo, Kamis Jepang dan Australia menyiapkan kerja sama pertahanan baru. Kerja sama itu akan membuat Australia menjadi sekutu terdekat Jepang setelah Amerika Serikat.
Kini, para diplomat kedua negara sedang menyelesaikan naskah kerja sama militer itu. Dalam kunjungan Turnbull ke Tokyo, materi soal kerja sama pertahanan menjadi pokok bahasan pembicaraan Turnbull dan Abe.
”Kami setuju untuk memperkuat secara kuantitas dan kualitas latihan perang bersama dan akan membuat kesepakatan secepat mungkin untuk memungkinkan saling kunjung antar-pasukan,” kata Abe.
Pakta pertahanan adalah hal yang baru bagi hubungan Jepang-Australia. Pakta itu menjadikan Australia sebagai sekutu militer terdekat Jepang setelah Amerika Serikat.
Lewat pakta pertahanan, Australia-Jepang dimungkinkan menggelar latihan perang dan operasi pertahanan bersama. Pembuatan pakta pertahanan terjadi berbarengan dengan ekspansi kekuatan laut China.
Pasukan bela diri Jepang nantinya dapat berlatih di sekitar Darwin. Pada Perang Dunia II, Darwin salah satu sasaran utama pengeboman Jepang di Australia.
”Kesepakatan, saat disetujui, akan menjadi soko guru kerja sama keamanan Australia-Jepang,” kata salah seorang diplomat Jepang yang tidak disebut namanya.
Australia-Jepang menilai kerja sama ini penting dalam situasi kawasan yang memanas gara-gara program nuklir Korea Utara. Masalah itu menciptakan krisis nuklir paling genting dari sebelumnya. Selain masalah nuklir Korea, kerja sama itu juga dipicu upaya China memperluas pengaruh di Asia Pasifik.
Kerja sama pertahanan Jepang-Australia sebenarnya sudah berlangsung lama. Jepang antara lain membeli produk-produk persenjataan dan perlengkapan militer buatan Australia.
Korut diajak berpikir waras
Di sela-sela pembahasan pakta militer dengan Jepang, Turnbull menginspeksi peralatan perang tersebut. Selain itu, ia juga membas soal potensi ancaman di Korut.
”Kami mendiskusikan pentingnya sanksi ekonomi ketat sehingga rezim (Korut) bisa diajak berpikir waras dan menghentikan kebiasaan mengancam perdamaian serta keamanan kawasan,” tutur Turnbull.
Ia menyatakan, masyarakat internasional harus sangat jelas dalam melihat perkembangan terakhir di Korea. ”Sejarah mengajarkan kita pengalaman amat pahit soal Korut. Mereka sudah lama terbiasa membangun kekuatan militer, lalu melambatkan sebentar, mencoba membujuk orang, mengubah cara pandang mereka, setelah itu balik membangun militer lagi,” kata Turnbull.
Meski demikian, ia menyambut baik dialog yang diusulkan Korut dan Korsel dalam waktu dekat. Di sisi lain, ia tetap mengingatkan kebersamaan kedua Korea pada Olimpiade Musim Dingin, Februari 2018, tak akan menghilangkan program nuklir dari Semenanjung Korea.
Korut dan Korsel kembali membuka pintu dialog pekan ini. Salah satu desa dekat perbatasan kedua negara menjadi lokasi dialog yang membahas keterlibatan Korut di Olimpiade Musim Dingin di Korsel. Bahkan, kedua negara setuju menyiapkan tim gabungan hoki es putri.
Mereka juga akan berparade bersama pada pembukaan Olimpiade. Rencana itu akan disampaikan kepada Komite Olimpiade Internasional di Swiss, akhir pekan ini.
Meskipun demikian, banyak pihak tidak mau menerima begitu saja sikap terbaru Korut. Jepang dan Australia termasuk pihak yang enggan menerima hal tersebut.
Selain membentuk pakta militer, Australia-Jepang juga sepakat mempererat kerja sama ekonomi. Abe-Turnbull menyetujui penguatan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP).
Kerja sama itu awalnya melibatkan AS. Belakangan, Washington mengundurkan diri dari kerja sama tersebut karena merasa dirugikan. AS memilih perjanjian bilateral dengan setiap mitra dagangnya.
Turnbull menyatakan, Australia dan Jepang akan membuat pasar terbuka dan perdagangan bebas. Alasan utama kerja sama ekonomi itu adalah keamanan.
Dalam kunjungan ke Jepang, agenda Turnbull juga mencoba kereta bawah tanah Jepang. Agenda ini disiapkan secara khusus bagi Turnbull karena Jepang mendengar ia sangat menyukai transportasi umum.
Dalam kunjungan ke Jepang, Turnbull juga menemui para pebisnis negara tersebut.
(AP/AFP/RAZ)