Selain korupsi, Park (66) juga bersalah telah menyalahgunakan kekuasaan, melakukan pemaksaan, dan menyuap. ”Terdakwa terbukti menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan rakyat dan mengacaukan urusan pemerintah,” kata hakim Kim Se-yoon.
Park terbukti bersalah terlibat kolusi dengan sahabat lamanya, Choi Soon-sil, dan terbukti menerima masing-masing sedikitnya 6,5 juta dollar AS dari perusahaan raksasa Lotte Group dan Samsung. Kedua terdakwa itu juga terbukti menuntut diberi uang dari perusahaan energi SK.
Sebagian besar uang yang mereka terima digunakan untuk membiayai operasional yayasan yang dikelola keluarga Choi. Selain itu, Choi juga memakai uang itu untuk membiayai kursus berkuda anaknya di luar negeri. Park yang dipenjara sejak 31 Maret lalu berkali-kali membantah tuduhan dan tidak hadir di sidang. Jajaran hakim menilai ia tak terlihat menyesali perbuatannya.
Park malah menuduh Choi beserta sekretarisnya yang bersalah. Sebelum dipenjara, Park meminta maaf karena selama duduk di kekuasaan selalu meminta tolong ke Choi yang tidak memiliki pengalaman politik ataupun kebijakan. ”Kami akan membahas kemungkinan banding. Kebenaran akan terungkap suatu hari nanti,” kata Kang Chul-koo, salah satu pengacara Park.
Pernyataan tertulis kantor kepresidenan menyebutkan setiap orang pasti memiliki pandangan yang berbeda terhadap mantan presiden, Park Geun-hye. ”Berita ini membuat kita semua bersedih dan peristiwa ini tidak akan dilupakan,” sebut pernyataan itu.
Harapan sirna
Vonis pengadilan itu menjadi tamparan kuat bagi Park yang terpilih sebagai perempuan presiden pertama Korsel pada 2012. Park yang merupakan putri mantan presiden, Park Chung-hee, itu menjadi ikon konservatif yang mencitrakan dirinya sebagai putri bangsa yang tak korup dan tak terikat kelompok mana pun.
Ia sempat digadang-gadang bisa menghilangkan kebiasaan kolusi dan korupsi seperti yang pernah dilakukan oleh dua pendahulu Park, yakni Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo. Keduanya didakwa bersalah atas skandal korupsi, pengkhianatan, dan pemberontakan pada 1996, lalu divonis penjara. Keduanya memperoleh grasi dari presiden dan dibebaskan setelah dipenjara selama dua tahun.
Agar skandal-skandal seperti ini tak terulang, Presiden Korsel Moon Jae-in berjanji jika pejabat publik dan pengusaha terlibat skandal korupsi, tidak akan diampuni. Akibat skandal kali ini, Choi diganjar 20 tahun penjara dalam sidang Februari lalu.
Direktur Lotte Group Shin Dong-bin dipenjara selama 2,5 tahun. Pewaris perusahaan Samsung Group, Jay Y Lee, juga dipenjara karena terbukti terlibat penggelapan dan penyuapan. Namun, setelah mengajukan banding, ia dibebaskan setelah dipenjara selama satu tahun.
Selama proses pembacaan putusan di pengadilan, pendukung Park berkumpul di luar gedung pengadilan dan menuntut Park dibebaskan karena tak bersalah. Sebagian besar pendukung Park merupakan kelompok konservatif yang mengingat masa kekuasaan otoriter ayahnya selama 18 tahun sejak 1961. Pada masa itu, Korsel mulai bangkit dan menjadi kekuatan ekonomi dunia.
Sebaliknya, bagi rakyat berusia muda dan termasuk pemilih liberal berharap vonis itu akan jadi pelajaran bagi para pejabat publik dan pengusaha. Menurut anggota parlemen dari kubu Partai Demokrat, Choi Woon-youl, mereka harus mulai transparan dan tak lagi berkolusi dengan pemerintah. ”Kalau tak ada yang disembunyikan, apakah itu terkait manajemen atau suksesi, tak perlu lagi pengusaha ada di posisi yang bisa dipermainkan pemerintah,” katanya.