Untuk mengatasi dampak penerapan pembatasan bagi warga miskin, sejumlah negara mengeluarkan paket stimulus dalam beragam bentuk, seperti bantuan tunai, bahan pangan pokok, atau menunda pembayaran pinjaman utang.
Oleh
Elok Dyah Messwati dan B Josie Susilo Hardianto
·3 menit baca
WASHINGTON, JUMAT — Pandemi Covid-19 telah menyebar ke 183 negara dan wilayah serta menginfeksi 605.229 orang. Untuk membendung penyebarannya, banyak negara menerapkan kebijakan pembatasan, termasuk menutup pos-pos perbatasan mereka. Salah satu dampaknya adalah tekanan pada kinerja ekonomi nasional dan global.
Untuk menahan pelambatan lebih lanjut, sejumlah negara menggelontorkan stimulus ekonomi. Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (27/3/2020), menandatangani paket stimulus senilai 2,2 triliun dollar AS. Dalam paket stimulus yang telah disetujui DPR AS itu antara lain disisihkan dana bantuan tunai senilai 3.400 dollar AS per keluarga.
Selain dana bantuan tunai, ada pula dana sebesar 100 miliar dollar AS untuk mendukung kinerja rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain yang sangat membutuhkan peralatan medis. Selain itu, perusahaan-perusahaan besar, termasuk maskapai penerbangan yang ”terhuyung-huyung” dihajar Covid-19, mendapat cadangan pinjaman senilai lebih dari 500 miliar dollar AS. Sementara untuk usaha kecil digelontorkan dana hibah sebesar 377 miliar dollar AS. Para pengangguran pun disebut-sebut juga bakal mendapat bantuan.
”Saya ingin berterima kasih kepada Partai Demokrat dan Republik karena sudah bersatu dan mengutamakan Amerika. Ini akan memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkan bagi keluarga, pekerja, dan bisnis bangsa kita,” kata Trump.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin berjanji mendistribusikan cek bantuan tersebut dengan cepat. ”Warga Amerika membutuhkan uang itu sekarang, mereka tidak dapat menunggu pemerintah untuk mengambil tiga atau empat atau enam bulan seperti yang biasanya kita lakukan,” kata Mnuchin kepada Fox Business Network. Mnuchin memperkirakan setoran langsung uang tunai akan masuk rekening dalam tiga minggu.
Sebelumnya, Ketua DPR AS Nancy Pelosi, sesaat sebelum DPR menyetujui paket stimulus itu, mengatakan, AS menghadapi keadaan darurat ekonomi dan kesehatan. ”Ini pandemi terburuk dalam lebih dari 100 tahun,” kata Pelosi saat itu.
Langkah serupa
Tak hanya AS, sejumlah negara juga mengambil langkah serupa. Setelah Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan pembatasan ketat, pemerintah India mengumumkan rencana stimulus ekonomi senilai 22,6 miliar dollar AS. Sebagian dari stimulus ekonomi itu akan dikucurkan dalam bentuk bantuan tunai untuk jutaan warga miskin - diantaranya buruh dan pekera harian - yang terdampak kebijakan pembatasan.
Pemerintah India juga akan mendistribusikan 5 kilogram gandum atau beras serta 1 kilogram kacang-kacangan atau biji-bijian untuk setiap warga miskin tanpa dikenai biaya. Langkah ini disebut akan membantu memberi makan sekitar 800 juta warga miskin selama tiga bulan ke depan.
Pemerintah juga akan membagikan tabung gas secara gratis untuk 83 juta keluarga miskin, transfer tunai—satu kali—sebesar 13,31 dollar AS untuk 30 juta warga senior, serta uang 6,65 dollar AS per bulan untuk sekitar 200 juta perempuan miskin. Bantuan itu akan diberikan selama tiga bulan ke depan. ”Kami tidak ingin ada warga India yang kelaparan,” kata Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman saat konferensi pers.
Selain itu, New Delhi juga akan memberikan jaminan asuransi kesehatan senilai 66.000 dollar AS untuk setiap petugas kesehatan.
Jepang pun tidak ketinggalan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Sabtu (28/3/2020), menjanjikan paket stimulus untuk menopang kinerja ekonomi Jepang yang juga goyang didera pandemi Covid-19. ”Kita berada dalam tahap kritis. Kita harus siap untuk pertempuran jangka panjang,” kata Abe dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional. ”Saya ingin berterus terang tentang hal itu,” kata Abe menambahkan.
Menurut dia, pemerintah akan mengambil langkah-langkah ”besar, kuat” karena pandemi itu telah menimbulkan kerusakan yang sangat besar pada ekonomi Jepang. Langkah-langkah yang kuat dan besar itu di antaranya stimulus fiskal, moneter, dan keringanan pajak untuk perusahaan. Namun, rincian dari paket stimulus itu belum dituntaskan. Diperkirakan, nilai stimulus ekonomi itu akan mencapai 528 miliar dollar AS.
Usaha kecil dan menengah bisa mengajukan pinjaman tanpa bunga pada lembaga keuangan swasta. Bahkan, Abe mengatakan, dalam skema yang tengah disiapkan, ada tawaran bantuan tunai, terutama untuk rumah tangga yang paling membutuhkan. Abe berharap rencana stimulus ekonomi itu segera disetujui parlemen. (AP/AFP/REUTERS)