Informasi Penting yang Perlu Diketahui Seputar Covid-19
Pemahaman yang keliru mengenai Covid-19 bisa berakibat fatal. Informasi yang simpang siur membuat masyarakat bingung. Contoh paling mutakhir ialah pembuatan bilik disinfektan yang sedang marak di Tanah Air dan Vietnam.
Gelombang informasi yang simpang siur turut menyertai pandemi virus korona baru (SARS-CoV-2), penyebab penyakit Covid-19, yang telah berlangsung tiga bulan ini. Ada yang benar, tapi tidak sedikit yang keliru dan menyesatkan.
Masyarakat pun dibuat bingung. Contoh paling mutakhir adalah pembuatan bilik disinfektan yang sedang marak di Tanah Air dan juga di Vietnam.
Untuk meluruskan berbagai infomasi yang keliru itu sebaiknya masyarakat mengikuti panduan atau informasi yang resmi dari otoritas kesehatan. Salah satunya adalah di bawah ini yang dibuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
- Virus penyebab Covid-19 bisa menyebar di tempat dengan iklim yang panas dan lembab
Berdasarkan bukti-bukti yang ada sejauh ini, virus korona baru penyebab Covid-19 bisa menyebar di semua tempat, termasuk tempat dengan cuaca panas dan lembab. Apa pun iklim tempat kita tinggal, terapkan tindakan pencegahan agar tidak tertular Covid-19.
Cara terbaiknya adalah mencuci tangan sesering mungkin. Dengan cara ini, virus yang bisa jadi ada di tangan kita mati sehingga penularan yang terjadi saat kita menyentuh mata, mulut, atau hidung bisa dicegah.
- Cuaca dingin dan salju tidak bisa mebunuh virus korona baru
Tidak ada alasan untuk percaya bahwa cuaca dingin bisa membunuh virus korona baru. Berapa pun suhu ruangan yang ada, suhu normal manusia tetap berada pada 36,5 derajat celsius sampai 37 derajat celsius. Cara paling efektif untuk melindungi diri dari virus korona baru adalah sesering mungkin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan cairan antiseptik berbasis alkohol.
- Mandi air panas tidak mencegah penyakit akibat virus korona baru
Mandi air panas tidak akan mencegah kita tertular Covid-19. Suhu tubuh normal kita tetap 36,5 derajat celsius sampai 37 derajat celsius berapa pun suhu air mandi kita. Sebenarnya, mandi air dengan suhu panas yang ekstrem justru bisa berbahaya, air panas akan membakar kulit.
Cara paling efektif untuk melindungi diri dari virus korona baru adalah tetap dengan sesering mungkin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan cairan antiseptik berbasis alkohol. Cara ini bisa mematikan virus korona baru yang mungkin ada di tangan kita.
- Virus korona baru tidak ditularkan melalui gigitan nyamuk
Hingga saat ini, belum ada informasi atau bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa virus korona baru penyebab Covid-19 bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk. Virus korona baru adalah virus yang menyerang organ pernapasan yang ditularkan melalui percikan dari bersin atau batuk pasien yang positif Covid-19 atau melalui percikan air liur atau hidung pasien positif.
Agar tidak tertular, cuci tangan kita sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau bersihkan tangan dengan cairan antiseptik berbasis alkohol. Selain itu, hindari kontak erat dengan siapa pun yang bersin atau batuk.
- Apakah pengering tangan efektif membunuh virus korona baru?
Tidak. Pengering tangan tidak efektif membunuh virus korona baru penyebab Covid-19. Cara paling efektif untuk melindungi diri dari virus korona baru adalah tetap sesering mungkin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan cairan antiseptik berbasis alkohol.
- Bisakah lampu ultraviolet disinfektan membunuh virus korona baru?
Lampu ultraviolet tidak boleh digunakan untuk membersihkan tangan atau area kulit lainnya karena radiasinya bisa menyebabkan iritasi kulit.
- Seberapa efektif pemindai suhu tubuh bisa mendeteksi mereka yang tertular Covid-19?
Pemindai suhu efektif dalam mendeteksi seseorang yang demam (suhu tubuh di atas suhu normal) karena infeksi virus korona baru. Namun, pemindai suhu tidak bisa mendeteksi mereka yang tertular Covid-19 tapi tidak demam. Sebab, diperlukan 2-10 hari sebelum seseorang yang terinfeksi virus korona baru menjadi demam dan sakit.
- Bisakah menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh membunuh virus korona baru?
Tidak. Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus penyebab Covid-19 yang sudah masuk ke dalam tubuh. Menyemprotkan zat kimia seperti itu justru bisa merusak pakaian dan membahayakan lapisan mukosa atau selaput lendir pada mata atau mulut. Hati-hati bahwa alkohol dan klorin bisa dimanfaatkan untuk membersihkan permukaan benda, tetapi penggunaannya harus sesuai rekomendasi ahli.
- Bisakah vaksin pneumonia melindungi kita dari virus korona baru?
Tidak. Vaksin untuk mencegah pneumonia, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib), tidak memberikan perlindungan dari virus korona baru. Meski vaksin tersebut tidak efektif untuk Covid-19, vaksinasi untuk melindungi diri dari penyakit pernapasan sangat direkomendasikan.
Virus korona baru penyebab Covid-19 adalah virus jenis baru dan sangat berbeda dari virus korona lainnya sehingga memerlukan vaksin sendiri. Para peneliti yang didukung WHO terus mencoba mengembangkan vaksin untuk mencegah Covid-19.
Baca juga: AS Mulai Menguji Vaksin Covid-19 pada 45 Pasien
- Bisakah mencuci hidung dengan air garam secara teratur mencegah dari virus korona baru?
Tidak. Tidak ada bukti ilmiah bahwa membilas hidung dengan air garam secara teratur bisa melindungi dari virus korona baru. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mencuci hidung dengan air garam bisa membantu mereka yang terkena flu biasa untuk lebih cepat pulih. Namun, membilas hidung dengan air garam tidak melindungi kita dari penyakit pernapasan.
- Apakah mengonsumsi bawang putih bisa mencegah dari virus korona baru?
Bawang putih adalah makanan sehat yang mungkin saja memiliki sifat antimikroba. Akan tetapi, selama wabah Covid-19 tidak ada bukti bahwa mengonsumsi bawang putih bisa melindungi dari virus korona baru.
- Apakah lansia rentan terkena Covid-19, atau apakah orang muda juga rentan tertular?
Orang dengan semua kelompok usia bisa tertular Covid-19. Orang dengan usia lanjut dan orang yang memiliki penyakit lain, seperti asma, diabetes, dan jantung, lebih berpotensi sakit parah jika terinfeksi virus korona baru.
WHO menyarankan agar semua orang, berapa pun usianya, melindungi diirinya agar tidak tertular, contohnya dengan menerapkan kebersihan diri, termasuk kebersihan saluran pernapasan.
- Apakah antibiotik efektif mencegah dan mengobati Covid-19?
Tidak. Antibiotik tidak diperuntukkan melawan virus. Antibiotik hanya efektif melawan bakteri. Virus korona baru atau SARS-CoV-2 adalah virus. Untuk itu, antibiotik jangan dipakai untuk mencegah atau mengobati Covid-19. Namun, jika tertular Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, kita mungkin saja diberi antibiotik untuk mencegah kemungkinan koinfeksi.
- Apakah ada obat khusus untuk mencegah atau mengobati penyakit Covid-19?
Sejauh ini, tidak ada obat yang spesifik yang direkomendasikan untuk mengobati pasien Covid-19. Namun, mereka yang didiagnosis positif Covid-19 akan mendapat terapi suportif. Sejumlah terapi khusus kini masih diteliti dan melalui uji klinis.
Baca juga: WHO Uji Kandidat Obat untuk Covid-19