Selandia Baru dan Korsel Dukung Indonesia Tangani Korona
Pemerintah Selandia Baru dan Korea Selatan memberikan bantuan dana untuk penanggulangan Covid-19 di Indonesia.
Oleh
Elok Dyah Messwati
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Selandia Baru memberikan bantuan dana 150.000 dollar Selandia Baru atau Rp 1,5 miliar kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sebagai kontribusi upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia. Selain Pemerintah Selandia Baru, Indonesia juga menerima bantuan dari Pemerintah Korea Selatan berupa bantuan kemanusiaan sebesar 500.000 dollar AS, setara dengan Rp 8 miliar, untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.
Bantuan dari Selandia Baru diarahkan untuk memperkuat upaya Indonesia dalam penanganan Covid-19, terutama guna meningkatkan kapasitas, kualitas, dan kuantitas tes Covid-19. Bantuan itu merupakan bagian dari upaya Selandia Baru memperkuat kerja sama dengan Indonesia.
Bantuan disalurkan kepada Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang sebelumnya, pada 13 Maret 2020, telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu laboratorioum rujukan tes Covid-19. Sejak saat itu, jumlah sampel Covid-19 yang dirujuk ke Lembaga Eijkman meningkat drastis.
Dalam hitungan hari, Lembaga Eijkman telah memproduksi dan mendistribusikan 20.000 viral transport medium (VTM) ke 95 layanan kesehatan di seluruh Indonesia. VTM adalah media penting untuk melakukan transportasi sampel lendir dari pasien yang diduga terkena Covid-19 dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain. Selama wabah mendera, persediaan VTM semakin menipis, bahkan hampir tidak ada, sehingga sulit untuk memperbanyak jumlah tes Covid-19.
”Kontribusi kami akan membantu Lembaga Eijkman terus memproduksi dan mendistribusikan 100.000 VTM dan menyediakan persediaan untuk analisis polymerase chain reaction (PCR) yang akurat dan tepercaya dalam mendeteksi kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Dr Jonathan Austin. ”Selandia Baru mempunyai sejarah panjang dalam hal membantu Indonesia, terutama dalam masa krisis. Kami tetap mempunyai komitmen mendukung Indonesia, bahkan dalam menghadapi dampak wabah seperti ini,” kata Austin menambahkan.
Profesor Amin Soebandrio, PhD, Kepala Lembaga Eijkman, mengatakan bahwa Lembaga Eijkman akan terus melakukan diagnosis yang akurat dan tepercaya untuk kasus Covid-19 dengan memproduksi VTM, swab nasofaring dan orofaring serta kit untuk ekstraksi RNA.
Bantuan Korsel
Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan memberikan bantuan kemanusiaan 500.000 dollar AS atau sekitar Rp 8 miliar untuk mendukung Indonesia menangani Covid-19. Bantuan kemanusiaan senilai 500.000 dollar AS itu antara lain berupa alat tes berbasis PCR dan 300 alat penyemprot untuk pengendalian penyebaran Covid-19.
Di tengah merebaknya wabah Covid-19 di seluruh dunia, bantuan Korsel menjadi perekat yang semakin memperkuat dan mempererat hubungan kerja sama serta persahabatan antara Korsel dan Indonesia. Keputusan Korsel untuk memberikan bantuan kepada Indonesia menjadi bukti eratnya hubungan kedua negara. Indonesia, yang merupakan mitra utama dalam New Southern Policy Korsel, menjadi satu-satunya negara di kawasan ASEAN yang memiliki Kemitraan Strategis Khusus dengan Korsel.
Saat ini banyak negara di seluruh penjuru dunia terus mengajukan permintaan kepada Korsel untuk dapat berbagi pengalaman mengenai penanganan penyebaran Covid-19 dan penyaluran bantuan pengendalian penyebaran wabah tersebut beserta peralatan kesehatan.
Selain bantuan dari Pemerintah Korsel, perusahaan-perusahaan Korsel yang beroperasi di Indonesia juga turut serta menyalurkan bantuan dengan memberikan sumbangan bagi Indonesia dalam penanganan Covid-19.
LG Group telah menyumbang alat tes untuk pemeriksaan 500.000 kasus. Bantuan LG Group tersebut telah tiba di Jakarta. Korea Midland Power (KOMIPO) juga berencana mengirimkan alat pelindung diri senilai 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,6 miliar ke Indonesia. Sejumlah perusahaan asal Korsel lainnya juga sedang merencanakan memberikan bantuan ke Indonesia.
Kedutaan Besar Korsel di Indonesia akan terus bekerja sama secara intensif dengan Pemerintah Indonesia dalam penanganan Covid-19. (*)