Ulama Arab Saudi Imbau Umat Islam Laksanakan Ibadah Ramadhan di Rumah
Majelis Ulama Senior Arab Saudi menegaskan, umat Islam harus mematuhi keputusan otoritas yang berwenang di negara masing-masing untuk menjaga kesehatan masyarakat dan membatasi persebaran pandemi virus korona tipe baru.
Oleh
KRIS MADA
·3 menit baca
RIYADH, MINGGU — Majelis Ulama Senior Arab Saudi mengimbau umat Islam di banyak negara untuk tidak menyelenggarakan shalat berjemaah dan melakukan aneka ibadah bersama di masjid atau kegiatan luar rumah selama Ramadhan nanti. Imbauan itu berlaku bagi umat Islam di negara yang memerintahkan jaga jarak untuk mengendalikan penularan Covid-19.
”Umat Islam harus mematuhi keputusan otoritas yang berwenang di negara masing-masing atau di negara tempat mereka tinggal, yang dimaksudkan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan membatasi persebaran pandemi virus korona,” demikian fatwa Majelis Ulama Senior Arab Saudi, sebagaimana disiarkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA), Minggu.
”Muslim harus melaksanakan shalat-shalat wajib dan tarawih di rumah jika otoritas berwenang di negara mereka atau negara tempat mereka tinggal merekomendasikan hal itu,” ujar fatwa tersebut.
”Muslim sebaiknya menghindari berkumpul karena kegiatan itu menjadi penyebab utama penularan infeksi, berdasarkan laporan-laporan kesehatan terkait, termasuk buka bersama dan sahur bersama,” tambah fatwa mereka.
Sebelumnya, Jumat (17/4/2020), Imam Besar Kerajaan Arab Saudi, yang juga Ketua Majelis Ulama Senior Arab Saudi dan Ketua Umum Penelitian Ulama dan Ifta, Sheikh Abdulaziz bin Abdullah bin Mohammed al-Sheikh, mengeluarkan fatwa senada. Ia mengimbau shalat Tarawih dan shalat Idul Fitri dilakukan di rumah jika pandemi masih berlangsung.
”Jika tidak mungkin melaksanakan shalat Tarawih dan shalat Idul Fitri di masjid-masjid terkait langkah-langkah pencegahan yang ditetapkan otoritas berwenang untuk melawan persebaran pandemi virus korona, umat shalat di rumah masing-masing,” kata Sheikh Abdulaziz, seperti dikutip SPA.
Umat Islam harus melaksanakan shalat-shalat wajib dan tarawih di rumah jika otoritas berwenang di negara mereka atau negara tempat mereka tinggal merekomendasikan hal itu.
Fatwa tersebut disampaikan untuk menjawab sejumlah pertanyaan dan permintaan keterangan yang diajukan Kementerian Agama Islam, Dakwah, dan Bimbingan terkait ibadah Ramadhan pada masa pandemi.
Hingga Minggu, Arab Saudi melaporkan 8.274 infeksi Covid-19. Riyadh telah melakukan berbagai cara untuk mengendalikan laju infeksi. Sejak Maret, Riyadh melarang jemaah umrah datang. Pelancong juga tidak boleh masuk ke Arab Saudi. Adapun penyelenggaraan ibadah haji masih akan dibahas lagi.
Riyadh juga telah menghentikan shalat jemaah di masjid, termasuk di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Di sejumlah provinsi, Riyadh memberlakukan isolasi total dan jam malam.
Narapidana di Iran
Sementara itu, dari Teheran dilaporkan bahwa Pemerintah Iran memperpanjang pembebasan sementara bagi para narapidana di tengah wabah korona. Perpanjangan berlaku untuk narapidana yang berkelakuan baik.
”Pembebasan sementara untuk narapidana, yang tidak mengancam masyarakat, diperpanjang sampai 20 Mei 2020,” kata Presiden Iran Hassan Rouhani, Minggu (19/4/2020), di Teheran.
Iran membebaskan sementara sedikitnya 100.000 orang dari berbagai penjara. Keputusan itu merupakan salah satu cara mengendalikan laju infeksi virus korona baru. Sampai Minggu, dilaporkan 82.211 infeksi dan 5.118 kematian akibat Covid-19 di Iran. Setelah China, Iran adalah negara dengan infeksi dan kematian akibat Covid-19 terbanyak di Asia.
Bukan hanya pembebasan sementara narapidana yang diperpanjang. Teheran juga masih terus menutup masjid dan berbagai tempat suci sampai 4 Mei 2020. Adapun soal ibadah jemaah selama Ramadhan akan diputuskan pekan ini. Sedangkan kegiatan budaya dan olahraga tetap dilarang.
Penutupan juga diberlakukan untuk sekolah dan perguruan tinggi serta tempat usaha berisiko tinggi. Sauna, tempat olahraga umum, bioskop, dan salon digolongkan sebagai tempat usaha dengan risiko penularan tinggi yang harus ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Sebaliknya, berbagai tempat usaha dengan risiko penularan rendah sudah boleh beroperasi sejak Sabtu.