Pelonggaran Karantina Picu Kasus Baru, Korsel Tutup Semua Bar dan Kelab Malam
Lonjakan kasus baru di Seoul muncul setelah seorang pria diketahui positif Covid-19. Pria telah mengunjungi lima bar dan kelab malam di ibu kota Korsel itu. Kini mereka khawatir akan kemungkinan gelombang kedua Covid-19.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
SEOUL, MINGGU — Otoritas Kota Seoul, Korea Selatan, telah menutup 2.100 kelab malam dan bar setelah terjadi ledakan kasus baru Covid-19 yang memicu kekhawatiran akan gelombang kedua penyakit ini. Tiga hari lalu terjadi pengenduran karantina yang membuat kehidupan masyarakat kembali normal.
Kantor berita AP, Minggu (10/5/2020), melaporkan, perintah penutupan itu berlaku sejak Sabtu malam. Dilaporkan, setelah pemerintah mengendurkan karantina, ditemukan lebih dari dua lusin kasus baru.
Kasus baru itu muncul setelah seorang pria berusia 29 tahun itu diketahui positif Covid-19. Hasil pelacakan, pria ini telah mengunjungi lima kelab dan bar di Itaewon, kawasan yang menjadi pusat hiburan malam di Seoul, akhir pekan lalu.
Otoritas kesehatan Korsel pun bergegas memperingatkan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus setelah setidaknya 7.200 orang mengunjungi lima klub dan bar tersebut.
Pemerintah Kota Seoul meminta para pengunjung yang mendatangi lima lokasi tersebut agar secara sukarela mendatangi otoritas kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan.
”Kecerobohan dapat menyebabkan ledakan infeksi,” kata Wali Kota Seoul Park Won-soon, Sabtu (9/5/2020), sambil menambahkan, perintah penutupan itu berlaku tanpa batas waktu.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel menyebutkan, dari 18 kasus baru yang dilaporkan pada Sabtu kemarin, 17 kasus berhubungan dengan kluster Itaewon.
Kantor berita resmi Korsel, Yonhap, menyebutkan, jumlah kasus yang terkait dengan kluster Itaewon per Minggu (10/5/2020) ini mengalami peningkatan menjadi 54 orang. Dikhawatirkan, jumlah itu akan terus bertambah.
Menyusul kabar terjadinya peningkatan kasus terkait dengan tempat hiburan malam, Pemerintah Provinsi Gyeonggi mengikuti langkah Pemkot Seoul untuk menutup tempat hiburan malam, kelab dan bar, untuk menghindari terjadinya penularan kembali virus SARS-CoV-2.
Beberapa warga Korsel bereaksi. Melalui media sosial, mereka menyebut beberapa orang yang pergi ke tempat hiburan malam, kelab dan bar, sebagai tindakan yang egois dan membuat kekhawatiran baru akan datangnya gelombang kedua pandemi Covid-19 di negara tersebut.
Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan, kelompok infeksi baru mengingatkan semua orang bahwa selama fase stabilisasi, yang merupakan fase transisi, temuan-temuan kasus baru bisa terjadi sewaktu-waktu. Hal itu menandakan bahwa perang melawan Covid-19 belum selesai.
”Kita tidak boleh menurunkan kewaspadaan kita tentang pencegahan epidemi. Kita harus selalu waspada setiap saat hingga perang ini benar-benar selesai,” katanya.
Moon, pada tahun ketiga jabatannya sebagai presiden, menikmati dukungan publik yang besar, khususnya setelah dinilai mampu menangani pandemi global Covid-19 dengan baik.
Kemampuan pemerintah untuk melaksanakan kebijakan ”lacak, uji, dan perawatan” membuat partainya, Partai Demokratik Korea, memperoleh kemenangan besar pada pemilihan parlemen bulan lalu.
Fasilitas umum, seperti museum dan gereja, telah kembali dibuka. Beberapa kegiatan olahraga profesional, termasuk baseball dan sepak bola, juga telah memulai pertandingan. Sementara sekolah dan institusi pendidikan lainnya baru akan aktif pekan depan.
Pada Minggu ini, Korsel melaporkan terjadinya 34 kasus baru positif Covid-19. Jumlah ini merupakan kenaikan harian terbesar dalam sebulan terakhir. Kini, jumlah warga Korsel yang positif Covid-19 mencapai 10.874 orang. (AP/AFP)