Anak-anak pembawa virus, bahkan kadang lebih besar. Walakin, hampir tidak ada bukti mereka bisa menularkan secara efektif
Oleh
kris mada
·3 menit baca
WASHINGTON, SENIN — Risiko penambahan infeksi dan kematian akibat Covid-19 meningkat seiring pelonggaran perintah diam di rumah dan pembatasan gerak di sejumlah negara. Di sisi lain, mulai Senin (11/5/2020), semakin banyak negara melonggarkan perintah itu.
Permodelan dari University of Washington menunjukkan infeksi dan kematian dikhawatirkan melonjak di negara bagian Illinois, Arizona, Florida, California. Bersama 27 negara bagian lain di Amerika Serikat, empat negara bagian itu telah mulai melonggarkan pembatasan gerak dan diam di rumah. ”Pengoperasian ulang bisnis akan menjadi pertambahan infeksi dan kematian dalam 10 hari dari sekarang,” kata Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation pada University of Washington, Christopher Murray.
Lembaga pimpinan Murray membuat permodelan perkembangan Covid-19. Permodelan itu menjadi salah satu acuan Gedung Putih. Murray termasuk orang yang mengingatkan agar pelonggaran tidak buru-buru dilakukan. Sejumlah pengamanan harus tersedia dan bisa beroperasi sebelum pelonggaran diterapkan.
Pelonggaran, antara lain, dilakukan Swiss yang Kembali mengizinkan pelajar mulai sekolah. Pakar pengendalian infeksi di RS Universitas Geneva, Didier Pittet, yakin sudah saatnya pelajar masuk sekolah. ”Anak-anak pembawa virus, bahkan kadang lebih besar. Walakin, hampir tidak ada bukti mereka bisa menularkan secara efektif,” ujarnya.
Pakar penghitungan epidemi Italia, Marco Ajelli, berpendapat, kemampuan anak-anak untuk menginfeksi masih harus diperiksa lebih lanjut. Perkara itu menjadi salah satu misteri yang belum terpecahkan di tengah pandemi Covid-19.
Dari Australia dilaporkan, pemerintah New South Wales dan Queensland juga mengizinkan pelajar sekolah lagi mulai Senin ini. Sementara Victoria mulai besok. NSW mengirimkan ribuan liter sabun cair dan pencuci tangan ke berbagai sekolah sebelum pelajar Kembali masuk. Jumlah murid dalam kelas dan kegiatan yang membutuhkan kontak fisik juga dikurangi.
Kunjungan ke rumah kenalan dan kerabat juga diizinkan lagi, selama jumlah orangnya amat terbatas. DI Victoria,peserta kumpul-kumpul dibatasi paling banyak 10 orang. “Bukan berarti boleh pesta tiap malam. Pakai akal sehat. Kita harus mengakui ini jauh dari selesai,” kata Menteri Pertama Victoria, Daniel Andrew.
Inggris Menyusul
Inggris juga akan menyusul melonggarkan kebijakan pembatasan mulai Rabu nanti. Orang-orang boleh olah raga di luar rumah dan ke taman lagi. Mobil pribadi boleh kembali dikendarai. Kumpul-kumpul di taman dengan anggota keluarga juga diizinkan lagi. Meskipun demikian, perintah jaga jarak tetap harus dipatuhi. Denda akan dinaikkan dari 50 poundsterling menjadi 100 poundsterling untuk mendorong orang tidak melanggar ketentuan itu.
Denda akan dinaikkan dari 50 poundsterling menjadi 100 poundsterling untuk mendorong orang tidak melanggar ketentuan itu.
Ada pun toko dan sekolah baru akan dibuka pada 1 Juni 2020, jika keadaan sudah memungkinkan. “Kami berharap pelajar SD yang akan ikut ujian tahun depan bisa sekolah sebentar sebelum liburan musim panas. Kami akan mempersiapkan panduan terperinci untuk membuka lagi sekolah dan kedai,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Syarat utama pembukaan ulang adalah jumlah infeksi dan kematian akibat Covid-19 menurun. Jika hal itu bisa dicapai, kedai makan yang punya tempat makan di ruang terbuka bisa Kembali beroperasi. Tempat ibadah juga bisa Kembali dipakai jika punya ruang terbuka yang memadai.
Johnson mengumumkan, perintahnya akan berubah dari ”di rumah saja” menjadi ”tetap waspada”. ”Ini bukan mengakhiri isolasi. Kita menerapkan Langkah pertama untuk penyesuaian kebijakan,” ujarnya.
Keputusan itu menyenangkan para wirausaha Inggris. Mereka menunggu panduan terperinci soal kembali bekerja. Johnson berjanji akan menyampaikan perincian rencana pelonggaran kepada parlemen dalam sidang Senin sore WIB.
Adapun Jepang mempertimbangkan pencabutan status darurat di setidaknya 12 dari 34 provinsi. Tokyo termasuk provinsi yang akan diakhiri status keadaan daruratnya. ”Jika bisa memastikan laju infeksi stabil, pencabutan bisa dilakukan pada banyak provinsi,” kata Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura.
Keadaan darurat bisa Kembali diterapkan jika laju infeksi meningkat. Keadaan darurat di Jepang diberlakukan sampai akhir Mei 2020. Pekan depan, Jepang akan mulai memeriksa perkembangan di sejumlah provinsi. Di sejumlah provinsi, keadaan darurat dipertimbangkan diakhiri lebih cepat. (AP/REUTERS)