Sejumlah rencana kampanye Presiden AS Donald Trump dibatalkan setelah ia terkonfirmasi positif Covid-19. Pasar sempat bereaksi negatif atas kondisi Trump.
Oleh
Kris Mada, Benny D Koestanto, dan Dimas Waraditya Nugraha
·5 menit baca
WASHINGTON, JUMAT - Jadwal kampanye Donald Trump (74) berantakan setelah calon petahana dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat itu dipastikan terinfeksi Covid-19. Trump membatalkan jadwal kampanye Jumat (2/10/2020) dan Sabtu. Ia juga harus mengarantina diri tepat dua pekan sebelum debat kedua calon presiden AS.
Dokter Kepresidenan AS Sean P Conley memastikan Trump terinfeksi lewat memonya kepada Kayleigh McEnany, sekretaris pers Gedung Putih. Trump juga telah mengumumkan ia dan istrinya, Melania, terinfeksi. “Kami akan memulai proses karantina dan pemulihan secepatnya. Kami akan melalui ini bersama,” tulisnya di media sosial.
Sebelum Trump, kepala pemerintahan dan kepala negara-negara lain telah terlebih dulu terinfeksi. Mereka antara lain Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (54) dan Presiden Brazil Jair Bolsonaro (65). Johnson masuk unit perawatan intensif beberapa hari karena Covid-19. Sementara Bolsonaro hanya mengisolasi diri. Di antara kepala pemerintah dan kepala negara yang pernah terkena Covid-19, Trump paling tua.
Trump mengumumkan dirinya terinfeksi tepat dua hari selepas debat perdana capres AS di Cleveland dan dua pekan menjelang debat capres AS sesi kedua pada 15 Oktober 2020. Belum diketahui apakah debat sesi kedua akan terus berlangsung. Sebab, Trump harus mengarantina diri sekurangnya 14 hari mulai 30 September 2020.
Kepala Komisi Debat Presiden (CPD) Frank Fahrenkopf menolak berkomentar soal kelanjutan debat capres. CPD dibentuk Republikan dan Demokrat untuk menyelenggarakan debat capres dan cawapres dari kedua partai. CPD menjadwalkan debat cawapres yang akan mempertemukan Mike Pence dan Kamala Harris di Salt Lake City pada 7 Oktober 2020.
Beberapa jam sebelum Trump mengumumkan terinfeksi, Republikan mengumumkan penolakan perubahan aturan debat. Wacana perubahan mengemuka setelah debat perdana yang dinilai berantakan karena Trump sibuk saling cela dan gagal beradu gagasan dengan Joe Biden.
Tim Biden menyebut mantan Wakil Presiden AS itu akan diperiksa pada Jumat pagi waktu Delaware atau Jumat malam WIB. Belum ada pengumuman dari tim Biden soal kelanjutan kampanye. Sebaliknya, Trump telah membatalkan rangkaian kegiatan sepanjang Jumat dan Sabtu. Penggalangan dana di Washington DC, kampanye terbuka di Florida dan Wisconsin dibatalkan. Trump dilaporkan hanya menelepon sejumlah orang sejak mengumumkan dirinya terinfeksi.
Pelacakan
Juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, mengatakan bahwa kini sedang ada pelacakan terhadap orang-orang yang berdekatan dengan Trump dan istrinya dalam beberapa hari terakhir. Belum diketahui bagaimana Trum terinfeksi. Hal yang jelas, kabar ia tertular disampaikan setelah salah seorang pegawai Gedung Putih, Hope Hicks, dipastikan terinfeksi.
Hicks diketahui ikut mendampingi Trump dalam debat di Cleveland. Selain di Cleveland, Hicks juga mendampingi Trump ke Minnesota. McEnany dan sejumlah pejabat Gedung Putih serta anggota tim pemenangan Trump juga ikut dalam muhibah ke beberapa kota tersebut.
Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga diketahui berdekatan dengan Trump dalam beberapa hari terakhir. Walakin, Pence dan Pompeo telah dipastikan tidak terinfeksi. Pence dinyatakan selalu rutin diperiksa.
Ada pun untuk McEnany, belum diketahui kondisi kesehatannya. McEnany malah tetap menggelar konferensi pers beberapa jam selepas Trump dipastikan terinfeksi. Padahal, ia selalu berada dekat Trump.
Mantan Gubernur New Jersey yang juga anggota tim pemenangan Trump, Chris Christie, juga berinteraksi dengan orang-orang di sekitar Trump. Bahkan, Trump dan timnya tidak memakai masker selama persiapan debat perdana. Dalam beberapa kesempatan, Trump menolak memakai masker dan mengejek para pemakai masker. Biden, yang rutin memakai masker, berulang kali jadi sasaran ejekan Trump. Ia pernah menyebut bisa melihat masker Biden dari jauh.
Dampak
Tertularnya Trump, pemimpin negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu, memberi efek kejut sekaligus ketidakpastian bagi para investor global. Indeks bursa-bursa saham utama di dunia turun. Futures Indeks S&P500 dan Dow Jones Industrial Average di AS sempat turun lebih dari 2 persen. Sementara Indeks Stoxx Europe 600 melemah 1 persen pada awal perdagangan di Eropa.
Perdagangan bursa-bursa saham Asia terpantau ditutup turun akhir pekan ini. Bursa Shanghai dan Hong Kong tutup karena libur. Indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,7 persen setelah pada awal perdagangan melonjak.
Hal serupa terjadi di bursa Australia. Indeks ASX 200 merosot 1,4 persen ke level 5,79,50. Adapun indeks bursa Singapura, Thailand, dan Indonesia turun.
Hal yang paling ditunggu kepastiannya ialah nasib Pemilu Presiden AS, 3 November mendatang. Para analis menilai, apa yang terjadi dengan Trump dan istrinya cukup mengejutkan.
Pasar menantikan perkembangan serta langkah-langkah yang diambil pengambil kebijakan di AS. ”Ini kejutan besar. Benar-benar peristiwa yang bisa berkait satu dengan yang lain,” ujar David Page, Kepala Makroekonomi AXA Investment Managers, kepada Bloomberg TV.
Namun, sejumlah analis menilai, indeks melemah tidak semata akibat faktor Trump. Penurunan indeks saham di akhir pekan terjadi juga karena aksi ambil untung setelah bursa menguat pada hari sebelumnya.
Saat dihubungi pada Jumat sore, analis Indopremiere Sekuritas, Mino, mengatakan, pernyataan Trump tertular Covid-19 hanya menjadi sentimen kejutan bagi pelaku pasar dalam negeri. Indeks terus berada di zona merah akibat aksi ambil untung investor atas kenaikan indeks pada hari sebelumnya yang mencapai 2 persen.
”Memang, pada awal sesi perdagangan kedua, IHSG anjlok. Namun, IHSG naik lagi karena pelaku pasar mulai rasional bahwa dampak dari terinfeksinya Donald Trump tak akan sampai menekan perekonomian,” ujar Mino.
Analis riset Capital Asset Management, Desmon Silitonga, menilai, apa yang terjadi pada Trump merupakan sentimen negatif yang bersifat sementara terhadap pasar keuangan, khususnya saham dan obligasi, baik di tingkat global maupun di Indonesia. Kasus itu tak akan terlalu berdampak pada fundamental perekonomian AS.