Serangan Rudal Diduga dari Iran Hantam Kapal Kargo Israel di Laut Arab
Sebuah kapal kargo milik perusahaan Israel, XT, mengalami kerusakan akibat serangan rudal ketika tengah berlayar dari Tanzania ke India. Diduga serangan rudal itu dilakukan oleh Iran.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
TEL AVIV, JUMAT — Sebuah kapal kargo milik perusahaan Israel rusak terkena serangan rudal di Laut Arab, Kamis (25/3/2021). Rudal itu dicurigai berasal dari Angkatan Laut Iran. Kerusakan di badan kapal akibat serangan itu dilaporkan tidak serius.
Informasi mengenai hal ini muncul di situs berita Israel, Ynet. Seorang pejabat keamanan Israel, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa kapal itu tengah dalam perjalanan dari Tanzania dengan tujuan India. Meski mengalami kerusakan, kapal itu masih bisa melanjutkan perjalanannya.
Kapal perusahaan Israel itu diketahui berlayar dengan bendera Liberia. Televisi Channel 12 melaporkan, kapal tersebut dimiliki oleh perusahaan pelayaran XT yang dipimpin warga Israel, Udi Angel. Perusahaan ini berbasis di Kota Haifa, sebuah kota pelabuhan di Israel.
Hingga berita ini diturunkan, kantor berita Reuters tidak bisa menghubungi manajemen perusahaan untuk mengonfirmasi informasi ini. Begitu juga dengan pejabat pemerintahan Israel.
Perusahaan yang bergerak di bidang keamanan maritim, Dryad Global, meski tidak bisa memastikan, menduga bahwa kapal yang diserang itu adalah kapal kontainer MT Lori. Kapal yang diduga menjadi target serangan rudal Iran itu tengah menuju Pelabuhan Mundra di India dari Dar Es Salaam, Tanzania.
Kapal berbobot mati 36.600 ton itu diketahui berhenti total dan terapung sekitar tiga jam sebelum kembali ke jalur, melanjutkan perjalanannya dengan kecepatan semula.
Sampai saat ini, Pemerintah Iran tidak mengeluarkan pernyataan apa pun mengenai tudingan Israel soal serangan tersebut.
Serangan terhadap kapal milik perusahaan milik warga Israel ini terjadi hanya berselang sebulan setelah serangan yang sama atas kapal MV Helios Ray, kapal kargo berbendera Bahamas milik perusahaaan Israel, akhir Februari 2021, dan serangan atas kapal kargo Iran, MV Shahr-E-Kord, pertengahan Maret.
Kapal MV Helios Ray mengalami kerusakan setelah ditabrak, antara 25 Februari malam dan 26 Februari pagi oleh sebuah benda yang mengakibatkan ledakan di atas garis air. Terlihat lubang menganga pada kedua sisi lambung kapal.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Iran atas ledakan di atas kapal milik Israel di Teluk Oman. Seorang pejabat Pemerintah Israel mengatakan, ranjau limpet digunakan dalam ”serangan” yang merusak tersebut.
Iran membantah terlibat saat itu. ”Kami sangat menolak tuduhan ini,” kata Saeed Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri di Teheran.
Sementara, kapal kargo Iran, MV Shahr-E-Kord, mengalami kerusakan setelah sebuah serangan udara terjadi ketika kapal itu tengah berlayar menuju Eropa. Serangan itu dilakukan dengan cara menjatuhkan bahan peledak di atas kapal. Namun, kapal hanya mengalami kerusakan ringan dan kebakaran kecil yang bisa diatasi.
Teheran menuding Israel berada di balik serangan terhadap MV Shahr-E-Kord tersebut.
Permusuhan di laut antara Iran dan Israel itu kini menambah arena konfrontasi Iran-Israel, dua negara musuh bebuyutan. Harian The Wall Street Journal (WSJ) edisi 11 Maret 2021, dengan mengutip sumber pejabat di Amerika Serikat (AS) dan Timur Tengah, melaporkan, sejak 2019 Israel sedikitnya 12 kali menyerang kapal milik Iran. Pada 2020 serangan itu dilancarkan sedikitnya enam kali.
Meski tidak spesifik merujuk pada insiden tertentu, sejumlah pejabat Israel, antara lain Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Urusan Komunitas Tzachi Hanegbi, beberapa waktu lalu, mengakui siap berperang dengan Iran di semua front: udara, laut, dan darat. Serangan udara sudah dilancarkan Israel di Suriah. Serangan darat melibatkan intelijen yang menewaskan pejabat Iran, seperti Jenderal Qassim Soleimani dan ahli nuklir Mohsen Fakhrizadeh. (REUTERS/SAM)