Informasi Covid-19 Terhambat, Komisi Informasi Ingatkan Pemprov Kalteng
Komisi Informasi Provinsi Kalteng mengingatkan pemerintah provinsi untuk terus memberikan informasi terkait penanganan dan perkembangan wabah Covid-19 di Kalteng.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Komisi Informasi Provinsi Kalteng mengingatkan pemerintah provinsi untuk terus memberikan informasi terkait penanganan dan perkembangan wabah Covid-19 di Kalteng. Hal itu terjadi karena hampir seminggu belakangan tidak ada lagi penyampaian informasi terkait penanganan wabah mematikan tersebut.
Anggota Komisi Informasi (KI) Provinsi Kalteng, Roziqin, mengungkapkan, sejak 18-24 Maret, jumpa media dilaksanakan setiap hari. Lalu diubah menjadi konferensi videosejak 25 Maret 2020. Informasi mulai berhenti sejak Sabtu (4/4/2020).
”Ini karena informasi tersebut, menurut undang-undang, masuk pada kategori Informasi yang wajib diumumkan secara serta-merta, KI Provinsi Kalteng mendorong pelaksanaannya diupayakan secara maksimal. Ada banyak pihak yang berharap updating atau pembaruan data dilakukan simultan dan berkala minimal tiap hari, terutama kalangan media,” kata Roziqin di Palangkaraya, Rabu (8/4/2020).
Roziqin menjelaskan, sesuai Undang-Undang (UU) tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), informasi tentang bencana alam, seperti kekeringan, kebakaran hutan karena faktor alam, hama penyakit tanaman, epidemik, wabah, kejadian luar biasa, termasuk iInformasi tentang jenis, persebaran, dan daerah yang menjadi sumber penyakit yang berpotensi menular, harus diumumkan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Ini karena informasi tersebut, menurut undang-undang, masuk pada kategori Informasi yang wajib diumumkan secara serta-merta, KI Provinsi Kalteng mendorong pelaksanaannya diupayakan secara maksimal.
”Kalau tidak stimultan, publik akan merangkum sendiri informasi yang mereka dapatkan berdasarkan asumsi sendiri. Ini rentan atau berimplikasi pada penyebaran kabar bohong atau hoaks,” ungkap Roziqin.
Menurut Roziqin, dengan teknologi saat ini sudah sangat memudahkan siapa saja untuk berkomunikasi dan memberikan informasi. ”Poin pentingnya adalah updating penerbitan informasi publik yang akurat, benar, mudah dijangkau, serta dalam bahasa yang mudah dipahami masyarakat,” kata Roziqin.
Hal serupa juga disampaikan anggota DPRD Provinsi Kalteng Komisi A, Freddy Ering. Menurut dia, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Kalteng harus lebih aktif lagi memberikan informasi ke publik. Setiap perkembangan kasus dan penanganan pemerintah harus bisa dipublikasikan dengan baik.
”Terutama berkaitan dengan ODP dan PDP dan kasus terkonfirmasi, meninggal ataupun sembuh. Ini harus disampaikan setiap hari, bukan tiga kali seminggu,” kata Freddy.
Jauh lebih banyak
Freddy menjelaskan, informasi bisa dikendurkan saat kasus sembuh jauh lebih banyak dan tidak ada lagi penambahan kasus terkonfirmasi positif. ”Kalau sudah demikian, silakan dikurangi (pemberian informasi), tetapi sekarang ini mungkin menuju puncak dan tak ada informasi apa pun yang didapatkan di daerah,” ujarnya.
Hingga kini, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 di Kalteng Leonard S Apung ataupun Sekda Provinsi Fahrizal Fitri tak memberikan jawaban dari upaya konfirmasi yang dilakukan wartawan. Baik pesan singkat maupun telepon tidak direspons pejabat tersebut.
Sementara sampai sekarang juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, terdapat 20 kasus terkonfirmasi positif di Kalteng. Jumlah pasien yang sembuh sudah mencapai enam orang dan belum ada data kematian di wilayah ini.
Di Indonesia, dari data yang sama, menunjukkan peningkatan kasus hingga total mencapai 2.956 kasus dengan jumlah kematian mencapai 240 jiwa, sedangkan yang sembuh mencapai 222 orang.
Yurianto, dalam konferensi pers di Jakarta, menyampaikan, masih ada warga yang menjadi pembawa penyakit yang masih berada di luar rumah. Wabah mematikan ini bisa tetap menginfeksi seseorang yang tanpa gejala penyakit.
”Pembatasan sosial dan menjaga jarak masih menjadi cara paling ampuh untuk memutus rantai penyebaran wabah ini,” kata Yurianto.