Solidaritas untuk Tenaga Medis dan Masyarakat Terdampak di Surabaya
Sejumlah pihak, antara lain, PT Pelindo III, Astra, CT Group, Salim Group, Yayasan LaNyalla Academia, dan umat Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya, memberikan bantuan kepada tenaga medis dan masyarakat terdampak Covid-19.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Penyebaran Covid-19 yang semakin luas di beberapa daerah di Indonesia menumbuhkan solidaritas berbagai kalangan untuk berpartisipasi mengatasi wabah tersebut. Selain pemerintah, perusahaan BUMN, swasta, komunitas, dan warga juga turut memberikan bantuan untuk membantu masyarakat terdampak.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Doso Agung, di Surabaya, Rabu (8/4/2020), mengatakan, Pelindo III bersama sejumlah perusahaan swasta dan badan usaha milik negara lainnya menyalurkan bantuan senilai Rp 27 miliar untuk penanganan Covid-19 ke sejumlah daerah. Bantuan yang diberikan berupa alat pelindung diri, alat tes cepat Covid-19, pembangunan ruang isolasi, masker, dan cairan antiseptik.
”Bantuan diberikan melalui Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri serta tujuh provinsi, antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan,” katanya.
Di Surabaya, pihaknya juga bekerja sama dengan hotel untuk memberikan fasilitas kamar beserta akomodasi untuk tenaga medis yang ditolak pulang ke rumah oleh tetangganya. Sebab, mereka merupakan garda terdepan dalam melawan Covid-19 sehingga kebutuhannya perlu diakomodasi.
Bantuan diberikan melalui Yayasan BUMN Hadir untuk Negeri serta tujuh provinsi, antara lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan (Doso Agung).
Pelindo III juga siap jika pemerintah meminta terminal penumpang di pelabuhan untuk dijadikan rumah sakit dalam penanganan pasien Covid-19. ”Pelindo III berkomitmen untuk tetap menjaga kelancaran logistik meskipun saat ini berada di situasi pandemi Covid-19,” ujar Doso.
Adapun umat dari Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya, memberikan nasi bungkus kepada pengemudi ojek daring di pintu masuk Perumahan Puri Mas Surabaya. ”Kami bersama Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Roh Kudus akan terus memberikan bantuan kepada pengemudi ojol, sopir angkutan kota, pedagang sayur keliling, dan tukang bangunan,” kata rohaniwan Korinus Budaya SVD.
Wajib masker
Pemkot Surabaya terus melakukan kampanye penggunaan masker kepada warga. Salah satunya kampanye edukasi kepada para pengemudi angkutan umum di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Pada kampanye tersebut juga dilakukan pembagian masker gratis kepada pengemudi angkutan umum, bus kota, dan bus bandara. Masyarakat juga diimbau untuk selalu menggunakan masker saat menggunakan transportasi umum.
”Selain di TIJ, 600 masker juga dibagikan di Terminal Purabaya, Terminal Dukuh Kupang, Terminal Balongsari, Terminal Benowo, Terminal Manukan, Kapas Krampung, Pegirikan, Sidorame, Petojo, Rungkut, Terminal Bratang, Pasar Atom, dan Terminal Perak,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad.
Sementara itu, Astra bersama CT Group dan Salim Group menyalurkan bantuan senilai Rp 45 miliar melalui CT Corp-Bank Mega untuk Rumah Sakit Khusus Infeksi Rumah Sakit Universitas Airlangga. Bantuan itu untuk mendukung pembangunan ruang intensive care unit (ICU) dan kamar isolasi ketat (high care unit).
Muhammad Nuh selaku perwakilan CT Corp mengatakan, dalam waktu dekat akan memberikan 140 tempat tidur untuk ruang high care unit dan 40 tempat tidur untuk ruang ICU. Penambahan kapasitas ini untuk mengantisipasi kekurangan ruangan untuk merawat pasien Covid-19, khususnya di Surabaya.
Bantuan untuk RS Universitas Airlangga juga datang dari Yayasan LaNyalla Academia, sebuah yayasan yang didirikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah La Nyalla Mattalitti. Bantuan berupa 300 alat pelindung diri dan 100 boks masker medis telah diserahkan oleh koordinator Yayasan LaNyalla Academia M Boy Rahmatullah.