logo Kompas.id
KesehatanKepanikan Buta di Era Korona
Iklan

Kepanikan Buta di Era Korona

Kepanikan warga tidak terhindarkan sepanjang merebaknya virus SARS-CoV-2. Kondisi ini terjadi lantaran terbatasnya informasi yang tepat diterima warga terkait pandemi Covid-19. Siapa yang harus bergerak meredakannya?

Oleh
Andy Riza Hidayat
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3-gLLA6gpuxVs11PAylv4kBHvKw=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F37470182-ccf7-434d-b93c-c01a47058fd0_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Tanda lockdown untuk menutup jalan, di Dusun Randu, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (27/3/2020).

Kepanikan warga pada virus korona jenis baru (SARS-CoV-2) merebak cepat. Belakangan, beberapa kejadian di tengah aktivitas warga ditangani dengan prosedur pandemi Covid-19. Padahal orang yang ditangani itu tidak terjangkit Covid-19, tetapi mengidap epilepsi, diputus pacar, atau sakit karena penyebab lain.

Nuansa yang mirip terjadi di Jakarta akhir Maret lalu. Saat dua warga mengejutkan pengunjung salah satu pusat perbelanjaan karena mereka berbelanja dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) ala tim medis. Keduanya seperti tidak merasa aneh dengan atributnya. Namun, banyak yang bertanya-tanya, apakah harus begitu berbelanja di era pandemi Covid-19.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000