Silaturahmi Lebaran, Ganjar Pranowo Gelar ”Open House” Daring
Silaturahmi daring diadakan Ganjar Pranowo sesuai protokol pencegahan Covid-19, Minggu (24/5/2020). Selepas shalat Id, dia membuka gelar griya atau ”open house” virtual bersama sang istri dan putranya.
Oleh
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengadakan gelar griya atau open house secara daring dari rumah dinasnya di Kota Semarang, Minggu (24/5/2020), seusai shalat Idul Fitri. Silaturahmi secara daring itu dapat diakses seluruh warga di mana pun. Ganjar menyapa warga bersama istrinya, Atiqoh Ganjar Pranowo, dan sang putra, Alam Ganjar.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melakukan shalat Id di rumah dinas Puri Gedeh di tengah pandemi Covid-19. Jika biasanya ia menerima tamu setelah shalat Id, tahun ini Ganjar memilih melakukan gelar griya secara daring.
”Saya shalat Id di rumah bareng keluarga dan tidak pergi-pergi seperti tahun sebelumnya ke Purworejo atau ke Purbalingga,” katanya di Semarang, Sabtu (23/5/2020).
Terkait gelar griya secara daring, Ganjar memberikan kesempatan masyarakat yang ingin bersilaturahmi dengan dirinya dan keluarga secara virtual. Ganjar bersama timnya telah menyiapkan konsep halalbihalal secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting mulai pukul 09.00-10.30 WIB.
Alamat situs yang digunakan sudah disebarluaskan Ganjar pada Sabtu kemarin. Warga secara bergantian antusias mengakses ruang perjumpaan daring tersebut. Panitia mengatur, jika ruang virtual penuh, warga yang hendak bersilaturahmi otomatis akan masuk dalam daftar antrean dan menunggu giliran.
Saya shalat Id di rumah bareng keluarga dan tidak pergi-pergi seperti tahun sebelumnya ke Purworejo atau ke Purbalingga.
Peserta halalbihalal daring juga mesti mencantumkan identitas peserta berupa nama dan alamat dalam aplikasi secara jelas. Saat halalbihalal, semua mikrofon peserta juga harus dalam posisi senyap (silent) hingga dipersilakan berbicara oleh Ganjar.
Warga Jateng sangat antusias dalam perjumpaan virtual dengan Ganjar. Ganjar menyapa sejumlah peserta gelar griya daring. Salah satunya ia menyapa sekelompok pemuda asal Jateng yang tidak bisa mudik dan tertahan di Jakarta.
”Piye kabare? Ora mudik ora popo yo. Sing penting THR-e dikirim ning omah (Apa kabar? Enggak mudik, enggak masalah, ya. Yang penting THR-nya dikirim ke rumah,” seloroh Ganjar yang disambut tawa lepas para pemuda perantau tersebut.
Sang istri, Atiqoh Ganjar Pranowo, juga kerap menyapa peserta silaturahmi daring dari kalangan perempuan. Ia menanyakan kabar, kesehatan, juga berpesan agar tetap bersemangat dan menjaga kesehatan dalam situasi pandemi Covid-19.
Selain melalui aplikasi Zoom, silaturahmi daring tersebut juga ditayangkan melalui akun resmi Ganjar di Facebook dan Instagram. Di Instagram, sedikitnya 3.000 akun mengikuti silaturahmi daring tersebut.
Terkait silaturahmi daring tersebut, selain mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri kepada semua warganya, Ganjar menitip pesan supaya masyarakat Jateng di mana pun tetap berbahagia merayakan Lebaran meski di tengah situasi sulit pandemi Covid-19. Ia juga mengingatkan warga untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan menghindari kerumunan selama perayaan Lebaran.
Widiarti (39), warga Kota Semarang yang bekerja di Tangerang dan tahun ini tak bisa mudik, menjadi salah satu peserta silaturahmi daring yang digelar Ganjar. Ia mengaku sangat senang karena bisa menyapa secara langsung Ganjar meski secara virtual.
”Ya senang, apalagi sempat diajak ngobrol Pak Gub (Gubernur Ganjar). Tahun ini saya enggak bisa pulang ke Semarang. Setelah ngobrol dengan keluarga, lalu silaturahmi dengan Pak Ganjar, paling enggak mengobati kerinduan saya akan rumah,” ujar pekerja di salah satu industri elektronik tersebut.