Pasar Tradisional Jadi Sasaran Tes Cepat di Kota Yogyakarta dan Sleman
Pasar tradisional menjadi sasaran tes cepat di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Langkah itu merupakan upaya untuk mengetahui penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Pasar tradisional menjadi sasaran tes cepat di wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Langkah itu merupakan upaya untuk mengetahui penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut. Ketersediaan alat tes cepat dijamin.
”Tes cepat ini sebagai upaya untuk memastikan tidak ada sebaran atau kasus yang belum muncul atau kasus yang selama ini tidak terdeteksi di masyarakat,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi lewat pesan singkat, Senin (1/6/2020).
Menurut Heroe, tes cepat tersebut bakal dilakukan pekan ini. Adapun sasaran tes cepat adalah pasar tradisional yang tersebar di wilayah Kota Yogyakarta. Sejumlah titik keramaian lainnya, seperti mal, kafe, dan restoran, juga disasar tes cepat. Namun, waktu pelaksanaannya belum ditentukan.
Tes cepat ini sebagai upaya untuk memastikan tidak ada sebaran atau kasus yang belum muncul atau kasus yang selama ini tidak terdeteksi di masyarakat. (Heroe Poerwadi)
Selanjutnya, Heroe menyampaikan, sebanyak 250 alat tes cepat disiapkan untuk melakukan tes cepat acak tersebut. Apabila dari peserta tes cepat ada yang menunjukkan hasil reaktif, terhadap yang bersangkutan akan dilakukan uji usap.
”Tes cepat ini menyasar pedagang dahulu. Kalau ada kasus dari tes cepat ini, akan dilakukan tes cepat pula kepada pengunjungnya,” ujar Heroe.
Heroe enggan menyebutkan lokasi pasti pasar yang akan disasar tes cepat. Menurut dia, apabila lokasi pasar itu sudah disebutkan lebih dahulu, ada sejumlah pihak yang disasar tes cepat justru menghindarinya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, tes cepat juga akan dilakukan terhadap 12 pasar di Kabupaten Sleman. Pasar-pasar tersebut antara lain Pasar Prambanan, Pasar Concat, dan Pasar Kolombo.
”Pelaksanaannya ditunda menjadi tanggal 9 Juni 2020. Ini dilakukan serentak terhadap 12 pasar. Pelaksanaannya di puskesmas terdekat dari pasar,” kata Joko.
Joko menambahkan, jumlah alat tes yang diperlukan sebanyak 1.200 unit. Tes dilakukan dalam dua putaran. Dalam satu putaran, tes cepat membutuhkan 600 alat. Adapun ketersediaan alat tes masih sebanyak 5.000 unit di Pemerintah Kabupaten Sleman.
Juru Bicara Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengatakan, terdapat penambahan satu kasus positif Covid-19 pada Senin (1/6/2020). Hingga saat ini, total kasus positif berjumlah 327 kasus.
”Kasus positif tambahan hari ini tercatat sebagai Kasus 239. Pasien itu diketahui berjenis kelamin laki-laki dan berusia 38 tahun. Ia tercatat sebagai warga Bantul,” ujar Berty.
Selain itu, Berty mengungkapkan, terdapat pula tambahan enam pasien yang dinyatakan sembuh, Senin. Dengan tambahan kasus kesembuhan itu, total sudah ada 167 kasus yang dinyatakan sembuh hingga saat ini.
Pasien yang dinyatakan sembuh, Senin, adalah Kasus 104 (laki-laki, 79 tahun, warga Sleman), Kasus 156 (laki-laki, 25 tahun, warga Bantul), Kasus 163 (perempuan, 48 tahun, warga Kota Yogyakarta), Kasus 223 (perempuan, 50 tahun, warga Gunung Kidul), Kasus 224 (laki-laki, 20 tahun, warga Gunung Kidul), dan Kasus 228 (laki-laki, 25 tahun, warga Sleman).