logo Kompas.id
Dinamika Politik di Dapil...
Iklan

Dinamika Politik di Dapil Senjang

Oleh
EREN MARSYUKRILLA
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ojaZNnjWTZEvdj8KhOy-SzxtDfA=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2Fkompas_tark_10745543_115_0.jpeg
Kompas

Petani di Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan lahan untuk bercocok tanam, beberapa waktu lalu. Kabupaten Cianjur dikenal lekat sebagai daerah dengan karakter agraris

Daerah Pemilihan Jawa Barat III memiliki tingkat ketimpangan wilayah paling tinggi. Data yang tercatat tahun 2017, rasio gini Dapil Jabar III mencapai 0,410. Kondisi tersebut melebihi angka ketimpangan rata-rata nasional sebesar 0,391.

Dapil Jawa Barat III merupakan perpaduan antara perkotaan dan pedesaan yang kontras. Kota Bogor tumbuh dengan karakter urban dan menjadi wilayah penyangga Ibukota Jakarta, sementara Cianjur dikenal lekat sebagai daerah dengan karakter agraris.

Dilihat dalam perspektif ekonomi wilayah, Jabar III memiliki PDRB tidak lebih dari RP 35,4 triliun. Angka tersebut sangat jauh dibanding dengan rata-rata PDRB agregat seluruh Dapil yang mencapai lebih dari Rp 158 Triliun. Kondisi membuat Jabar III termasuk dalam deretan lima Dapil dengan PDRB terendah.

Baca juga:

Di Manakah Dapil dengan Kesenjangan Ekonomi Rendah

Iklan

Papua, Dapil Termiskin nan Kaya Sumber Daya

Meskipun demikian, tingkat pertumbuhan ekonomi di wilayah ini tinggi menyentuh hingga 6,21 persen dengan angka kemiskinan yang rendah sekitar 7,11 persen. Dua karakter wilayah Kota Bogor dan Cianjur yang sangat berlainan memang menjadikan Dapil Jabar III memiliki karakter sosial ekonomi masyarakat yang beragam.

Terdapat  2,38 juta suara rakyat di wilayah ini yang akan diperebutkan dalam arena Pemilu. Jumlah tersebut cukup besar, sama dengan rata-rata nasional. Dari total pemilih tersebut, 70 persen suara yang diperebutkan berada di Cianjur.

Dengan melihat latar belakang sosial ekonomi wilayah dan masyarakatnya, Dapil Jabar III sangat mungkin menyuguhkan kejutan pada hasil Pemilu nanti. Daerah ini menjadi ruang pertarungan politik yang terbuka lebar, termasuk dengan tingginya resiko praktek politik pragmatis untuk mempengaruhi pilihan masyarakat.

Dinamisnya persaingan politik di Dapil ini terlihat dari hasil dua kali pemilihan umum terakhir. Tahun 2009, Demokrat menang dengan meraih 29,1 persen suara. Namun kondisi berubah pada 2014, walau tak sebesar raihan Demokrat, partai Beringin itu sukses unggul dengan 17 persen suara.

Lenturnya iklim politk di Dapil ini juga terlihat dari besarnya jumlah Caleg wajah baru yang meramaikan gelanggang pesta demokrasi. Dari data KPU, pada Pemilu 2019 tercatat Dapil ini didominasi oleh Caleg Wajah Baru dengan proporsi mencapai 87 persen.

Pertarungan di Jabar III ini pun akan semakin sengit karena diramaikan sejumlah politisi ternama seperti Eddy Soeparno (PAN), Maruarar Sirait (PDIP), dan Sjarifuddin Hasan (Demokrat) yang akan mencoba peruntungan politik di Dapil ini. (LITBANG KOMPAS)

https://cdn-assetd.kompas.id/IaovbGIFsKXTqZeQ-lc62b31hX0=/1024x2046/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190212-arj-Dapil-Jabar3-mumed_1550239442.png
Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000