Penari Bedaya Amek Tirta (mengambil air) dalam upacara tradisi adat Siraman Sedudo, di air terjun Sedudo, Desa Ngliman, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (5/10/2018). Diyakini bahwa jika air yang diambil dan dimasukkan kendi gerabah mengering, maka pasokan air di sedudo bisa mengalami kekurangan sebagai peringatan bagi warga Nganjuk.
Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII melahirkan sejumlah tokoh Islam Nasional yang berpengaruh di Indonesia. Pada kontestasi Pileg 2019, wilayah politik yang terdiri atas Kabupaten Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, serta Kota Madiun dan Kota Mojokerto menjadi pertarungan petahana legislatif yang sudah duduk di Senayan. Satu kursi tambahan bakal menjadi rebutan caleg PDIP dan PKB yang menguasai bursa politik di dapil dengan tingkat partisipasi tinggi ini.
Dapil Jatim VIII berpotensi melahirkan tokoh nasional. Tokoh Islam Nasional seperti Abdul Wahid Hasjim (Menteri Agama Indonesia pertama), Gus Dur (mantan Presiden RI), Hasyim Asy’ari (tokoh pendiri NU), dan Nurcholis Madjid (tokoh intelektual Islam) tercatat lahir di Jombang.
Tujuh petahana legislatif 2014 yang pernah menjadi anggota DPR ikut bertarung kembali di dapil Jatim VIII. Di antaranya adalah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (PKB), Anwar Rachman (PKB), Mindo Sianipar (PDI-P), dan Sadarestuwati (PDI-P).
Selain itu, ada pula Mohammad Suryo Alam (Golkar), Soehartono (NasDem), dan Guntur Sasono (Demokrat). Cak Imin satu-satunya yang berpredikat ketua umum partai (PKB). Sisanya adalah petahana dengan jabatan satu periode atau lebih.
Bagaimana peta pertarungan para petahana ini, khususnya bagi caleg PDIP dan PKB yang bersaing ketat di dapil ini? Perolehan suara PDIP pada Pileg 2014 unggul dengan 420.196 suara, disusul oleh PKB dengan selisih suara sekitar 41.000 suara.
Perolehan suara tersebut membawa PDIP dan PKB bisa meraih masing-masing dua kursi. Lima kursi sisanya diambil masing-masing oleh PAN, Demokrat, Golkar, Gerindra, dan Nasional Demokrat.
Pilleg 2019 ini Jatim VIII mendapatkan jatah 10 kursi. Jika tujuh petahana masuk kembali, maka tiga kursi akan diperebutkan oleh pendatang baru. Tiga pendatang tersebut bisa dari dua partai dominan PDIP dan PKB atau partai lainnya.
Dilihat dari tren perolehan suara PDIP pada Pileg 2009 dan 2014 yang menurun 1,6 persen, terbuka peluang bagi PKB untuk menggoyang dominasi PDI-P. Apalagi basis suara PKB berasal dari kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Madiun yang tingkat partisipasinya tinggi.
Jika PKB bisa menaikkan perolehan suara di dua kabupaten tersebut, bukan tak mungkin, satu kursi tambahan akan diraih PKB yang diperebutkan 8 caleg baru PKB. Atau jika PDIP tetap mempertahankan posisinya, satu kursi tambahan juga akan diperebutkan 8 caleg baru PDIP. (LITBANG KOMPAS)
