Judo dan Menembak Maksimalkan Minimnya Dana Pelatnas
›
Judo dan Menembak Maksimalkan ...
Iklan
Judo dan Menembak Maksimalkan Minimnya Dana Pelatnas
Oleh
KELVIN HIANUSA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Cabang olahraga judo dan menembak hanya mendapat sekitar 30 persen dari pengajuan dana pemusatan latihan nasional untuk SEA Games Manila 2019. Meski dana yang diperoleh tidak sesuai harapan awal, mereka tidak menurunkan target prestasi dan akan mencari tambahan dana lewat sponsor.
Pada Rabu (20/3/2019), Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menandatangani nota kesempahaman bersama tiga pengurus cabang. Mereka adalah Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin), PB Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI), dan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI).
Perbakin mendapatkan Rp 7,5 miliar dari pengajuan dana pelatnas Rp 20 miliar. Mereka masuk ke dalam klaster ketiga pendanaan dengan prestasi sebelumnya meraih perak di Asian Games 2018. Dengan dana itu, Perbakin tetap menargetkan tiga medali emas di SEA Games.
“Ketua Umum sudah memerintahkan tiga emas di SEA Games. Kami harus kejar itu. Memang agak jauh dari permintaan, tetapi tidak masalah. Kami memaklumi karena Kemenpora juga terbatas. Kami hanya perlu memaksimalkan anggaran ini,” kata manajer tim menembak Indonesia Sarozawato Zai.
Awalnya, Perbakin menargetkan pelatnas dengan 200 persen kuota atlet. Artinya, mereka menginginkan dua kali lipat dari jumlah kontingen SEA Games, 24 atlet dari 14 nomor. Hal itu ditujukan untuk memperketat persaingan agar dapat melakukan promosi dan degredasi.
Dengan dana terbatas, Sarozawato menuturkan, pihaknya akan mencari bantuan lain dari sponsor. “Kalau ada dana tambahan dari kerja sama lain, kami alokasikan untuk menghadirkan atlet pelapis. Untuk membuat 200 persen kuota atlet,” lanjutnya.
Sementara itu, PJSI mendapatkan Rp 7,1 miliar dari permintaan awal Rp 27 miliar. Dengan dana itu, mereka harus mengurangi lebih dari separuh rencana pemusatan latihan dan uji coba di luar negeri.
Sebelumnya, PJSI merencanakan pemusatan latihan dan uji coba, setiap atlet ke tiga negara. Namun, saat ini mereka hanya mungkin melakukan satu kali uji coba. “Nanti kami akan cari dana lain. Dengan kondisi ini, kemungkinan besar uji coba hanya satu kali. Itu sudah maksimal,” kata Ketua II Bidang Prestasi PJSI Irwan Prakarsa.
Pada SEA Games 2019, PJSI menargetkan tiga emas dari 20 atlet yang berlaga. Mereka tidak menurunkan target tersebut. “Kami kan selalu juara umum judo sejak SEA Games 2015. Dengan reputasi itu, kami masih yakin membawa pulang tiga emas,” sambung Irwan.