JAKARTA, KOMPAS – Filipina, yang diisukan tak mampu menggelar SEA Games 2019, dipastikan tetap akan menggelar pesta olahraga Asia Tenggara itu. Kepastian itu diperoleh setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia berkomunikasi langsung dengan Panitia Penyelenggara SEA Games Filipina, Jumat (22/3/2019).
Beberapa hari terakhir beredar informasi bahwa Filipina terancam batal menyelenggarakan SEA Games 2019 pada 30 November-11 Desember. Sejumlah media internasional mengabarkan, hal itu akibat Pemerintah Filipina kekurangan dana dan ketidakharmonisan antarpejabat olahraga, terutama di Komite Olimpiade Filipina (POC). Oleh sebab itu, muncul ide memindahkan SEA Games 2019 dari Filipina ke Indonesia atau Thailand.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto di Jakarta mengatakan, dirinya sudah menghubungi langsung Wakil Sekretaris Jenderal Panitia Penyelenggara SEA Games Filipina Karen Caballeros pada Jumat siang. Menurut Gatot, Karen memastikan bahwa persiapan SEA Games tetap berjalan sesuai rencana. Pihak Filipina memastikan negaranya siap dan akan tetap menyelenggarakan SEA Games 2019.
”Karen memastikan bahwa semua info yang beredar di media bahwa Filipina batal menyelenggarakan SEA Games 2019 itu tidak benar. Bahkan, Karen menegaskan, negaranya sedang melakukan persiapan agar SEA Games kali ini berjalan optimal,” tutur Gatot.
Gatot menurutkan, jika pun ada pemindahan saat ini, Indonesia tidak bersedia untuk menggelar SEA Games 2019. Sebab, waktu persiapannya terlampau mepet, yakni kurang dari satu tahun. Idealnya, untuk menggelar ajang multi cabang butuh waktu persiapan lebih dari setahun. Di sisi lain, Indonesia baru saja menggelar Asian Games 2018. Saat ini, sejumlah lembaga terkait masih disibukkan dengan urusan laporan penggunaan anggaran menggelar pesta olahraga Asia itu.
”Jika pun memang ada pemindahan, kami juga akan berpikir ulang untuk menerimanya. Sebab, sangat tidak elok kami menggelar SEA Games sekarang di tengah urusan laporan Asian Games kemarin yang belum selesai, antara lain laporan penggunaan anggaran cabang tahun lalu. Jadi, kami lebih memilih fokus dulu menyelesaikan pekerjaan rumah yang masih tersisa,” katanya.
Hal itu dipertegas oleh pernyataan Menpora Imam Nahrawi di sela konferensi pers di Jakarta, Jumat petang. Bagi Imam, Indonesia perlu memikirkan ajang yang lebih besar dari Asian Games. ”Kita baru saja menjadi tuan rumah Asian Games. Tentu, level Asian Games itu yang perlu kita pertahankan. Kami akan merespons apabila ada tawaran untuk menangani multicabang yang lebih besar dari Asian Games, yaitu Olimpiade,” tuturnya.
Sementara itu, dari pelatih dan atlet Indonesia, mereka tidak mempermasalahkan di mana pun lokasi SEA Games. Sebab, kondisi cuaca dan lingkungan negara-negara Asia Tenggara tidak terlalu berbeda. Untuk itu, mereka tidak perlu waktu penyesuaian, seperti penyesuaian cuaca. ”Bahkan, kalau dipindah ke Indonesia, kami lebih senang. Sebab, kami bisa mendapatkan dukungan penuh dari penonton. Itu lebih baik,” ujar pelatih kepala sprint PB PASI Eni Nuraini.