JAKARTA, KOMPAS — Persija Jakarta akan menghadapi laga hidup-mati melawan Ceres Negros dalam penyisihan Grup G Piala AFC, Selasa (23/4/2019), pukul 15.30, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Mereka harus mencetak gol dan menang atau tersingkir dari kompetisi ini. Tugas berat pun menanti para penyerang ”Macan Kemayoran”.
Setelah menjalani tiga laga, Persija masih berada di peringkat ketiga grup G dengan empat poin. Mereka harus memenangi tiga laga tersisa untuk menjaga kans lolos ke babak berikutnya. Namun, lawan mereka adalah Ceres Negros, wakil Filipina yang selalu menang dan kini berada di puncak klasemen dengan 9 poin.
Kemenangan atas Ceres Negros akan membuat Persija bisa menyamai poin Becamex Binh Duong yang berada di peringkat kedua dengan tujuh poin. Untuk lolos ke babak semifinal zona ASEAN, Persija setidaknya harus bisa finis di peringkat kedua agar bisa memiliki peluang tampil sebagai tim peringkat kedua terbaik.
Untuk menjadi tim peringkat kedua terbaik, Persija harus bersaing dengan tim peringkat kedua dari Grup F dan H yang ditentukan melalui perhitungan poin atau jumlah selisih gol. Tim peringkat kedua terbaik saat ini adalah Hanoi (Vietnam) yang sudah mengantongi tujuh poin dan jumlah selisih gol sebanyak 12 gol.
Artinya, Persija tidak hanya harus memenangi ketiga laga terakhir fase grup. Mereka juga harus bisa mencetak gol sebanyak-banyaknya. Ini yang kemudian menjadi masalah ketika Persija tidak bisa memainkan Marko Simic, striker andalan yang absen karena terjerat kasus pelecehan seksual. Padahal, Simic bisa mencetak delapan gol pada fase grup Piala AFC, musim lalu.
Untuk lolos ke babak semifinal zona ASEAN, Persija setidaknya harus bisa finis di peringkat kedua agar bisa memiliki peluang tampil sebagai tim peringkat kedua terbaik.
Sebagai gantinya, Persija sudah memiliki mantan striker Perseru Serui, Silvio Escobar, untuk menghadapi kompetisi ini. Namun, Escobar belum bisa beradaptasi dengan baik. Pada saat bertandang ke Ceres Negros pada 3 April 2019, Pelatih Persija Ivan Kolev bahkan tidak memainkan Escobar dan memilih Bambang Pamungkas sebagai ujung tombak. Persija pun kalah 0-1.
Ujung tombak Persija untuk melawan Ceres Negros di GBK pun masih menjadi tanda tanya. ”Kalau (terkait) Bambang atau pemain yang lain (yang akan dimainkan), ya besok lihat saja,” ujar Kolev di Jakarta, Senin (22/4/2019).
Sementara Escobar berharap mendapat kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. ”Saya sangat menyadari adanya tekanan dari suporter Persija. Mereka (suporter) sangat menginginkan saya bisa mencetak gol. Saya harap bisa mengakhiri kebuntuan ini saat melawan Ceres,” ujar Escobar, seperti dikutip laman AFC.
Tim rasa Eropa
Kolev menyadari bahwa lawan yang akan dihadapi sangat tangguh. Ia berkelakar bahwa Ceres Negros sejatinya bukan tim Filipina, melainkan tim dari Eropa karena semua pemain berasal dari Eropa (pemain naturalisasi).
Pada pertemuan pertama, Kolev mengakui timnya belum siap menghadapi Ceres Negros sehingga kalah. Namun, pada laga di GBK nanti, Kolev mengatakan timnya akan bermain pintar. ”Kami tidak bisa terus menyerang selama 90 menit. Kami harus bermain dua fase, bertahan dan menyerang,” ujar Kolev, seperti dilansir laman Persija.
Persija harus waspada karena para pemain Ceres Negros justru merasa bersemangat karena GBK akan dipenuhi para suporter Persija. ”Bermain di hadapan banyak suporter lawan akan mengasyikkan. Jadi, tentu saja, laga nanti akan menyenangkan,” ujar bek Ceres Negros asal Spanyol, Manuel Herrera, atau yang kerap dijuluki ”Super”.