JAKARTA, KOMPAS – Setelah sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018, DKI Jakarta mulai bergerak menjadi tujuan wisata olahraga internasional. Salah satunya lewat ajang lari jarak menengah jauh yang menarik minat masyarakat, seperti MILO Jakarta Internasional 10K.
”Ajang lari seperti ini kerap diikuti pelari asing. Lomba lari juga sedang sangat diminati. Untuk itu, kegiatan seperti ini patut untuk didukung karena menjadi alat yang baik untuk mempromosikan DKI Jakarta,” ujar Asisten Sekretaris Daerah DKI Jakarta Bidang Kesejahteraan Rakyat Catur Laswanto dalam konferensi pers peluncuran MILO Jakarta Internasional 10K 2019 di Jakarta, Minggu (16/6/2019).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta Achmad Firdaus mengatakan, sepuluh tahun lalu, DKI Jakarta dan MILO menggagas Jakarta Internasional 10K untuk mempromosikan Jakarta. Kali ini, lomba akan digelar pada 14 Juli 2019. Karena responsnya selalu positif, DKI Jakarta tak ragu menatap diri menjadi daerah wisata olahraga.
Kehadiran ajang lari tersebut juga telah menumbuhkan geliat olahraga di masyarakat. Sekarang, olahraga terutama lari menangah jauh sudah menjadi gaya hidup yang tak terpisahkan dari masyarakat DKI Jakarta. ”Ini juga sangat positif untuk kita menemukan bibit-bibit atlet baru, terutama di nomor lari menengah jauh,” tutur Firdaus.
Tingkatkan mutu
Sports Marketing Manager Nestle MILO Donny Wahyudi menuturkan, setelah tiga tahun mengelola penuh ajang tersebut, pihaknya terus berusaha meningkatkan mutu kegiatan itu. Apalagi tahun ini, penyelenggaraan itu genap satu dasawarsa. Contohnya dengan memberikan layanan ekstra untuk para peserta, yakni Kelas Berlari MILO dan MILO Champions Corner.
Kelas Berlari itu adalah layanan bagi peserta yang ingin meningkatkan performa larinya. Pendaftaran dibuka dua minggu lalu yang diumumkan lewat media sosial dan website. Tercatat 128 orang dari 16.000 peserta mendaftar untuk pelatihan kategori 5K dan 10K.
Mereka diberi pelatihan rutin pada Rabu dan Sabtu setiap pekan di kawasan Gelora Bung Karno dan GOR Sumantri Brojonegoro, DKI Jakarta. Latihan tersebut akan diberikan hingga sebelum MILO Jakarta Internasional 10 digelar di kawasan Rasuna Epicentrum, 14 Juli.
Dua pelari putra dan dua putri yang konsisten berlatih dan mencapai batas waktu yang ditentukan di kategori masing-masing berhak ikut MILO National Marathon 2020 di Tarlac, Filipina, pada Februari 2020. ”Adapun MILO Champions Corner adalah tempat untuk merangkul dan memotivasi anak-anak muda untuk lebih giat bergaya hidup aktif dan sehat,” ujar Donny.
Race Director MILO Jakarta Internasional 10K Dardityo Santoso menyampaikan, minat warga terhadap MILO Jakarta Internasional 10K terus meningkat. Pada 2015, peserta pernah mencapai 35.000 orang. Namun, tiga tahun terakhir arena perlombaan tidak boleh lagi dilakukan di Monas dan pindah ke kawasan Rasuna Epicentrum. Adapun kawasan Rasuna Epicentrum hanya memungkinkan menampung peserta sekitar 16.000 orang.
”Kami berusaha membuat arena perlombaan benar-benar steril dari masyarakat umum. Di Indonesia, belum ada ajang lari yang arena perlombaannya benar-benar steril. Kami mencoba jadi ajang yang pertama bisa seperti itu,” tegas Dardityo.