YOGYAKARTA, KOMPAS - Pecatur nomor satu Indonesia GM Susanto Megaranto (2.548) menumbangkan unggulan pertama GM Dmitry Kokarev (2.609) dari Rusia pada babak ketujuh kategori terbuka Turnamen Catur GM dan WGM Japfa 2019 di Yogyakarta, Senin (17/6/2019). Kemenangan ini membuat Susanto naik ke peringkat kedua klasemen dibawah pecatur Kazakhstan GM Rustam Khusnutdinov (2.471).
Susanto mempersiapkan pertandingan ini secara khusus. Pada pada babak sebelumnya, ia memilih bermain remis melawan rekan senegara IM Sean Winshand Cuhendi (2.422) untuk menyimpan tenaga. ”Saya memilih istirahat agar ada jeda, itu bagian dari strategi,” ujar Susanto. Ia mengaku sangat puas karena dapat mengalahkan grand master super. Namun, jalan untuk menjadi juara masih panjang karena perolehan nilai sangat ketat.
Kemenangan ini menjadi modal besar bagi Susanto untuk menghadapi Piala Dunia Catur di Rusia, 9 September-2 Oktober. Lawan yang akan dihadapi Susanto pada kejuaraan itu lebih berat daripada Kokarev sehingga ia harus mempersiapkannya dengan lebih matang.
Sebagai pemegang buah catur putih, ia memilih bermain rapat di sayap raja. Susanto menggunakan kedua gajahnya dan satu benteng untuk menjaga pertahanan. Sementara itu, Kokarev bermain terbuka untuk menekan Susanto. Pada langkah ke-24, Kokarev melakukan serangan kilat menggunakan benteng yang memaksa Susanto menggerakkan rajanya maju ke h2. Kokarev semakin bernafsu menekan dengan kedua bentengnya. Namun, ia kesulitan menembus permainan Susanto yang rapat.
Tak ingin kehilangan kesempatan, Kokarev pun membawa gajahnya ikut menyerang. Susanto meladeninya dengan menggunakan menteri sebagai alat pertahanan. Situasi tersebut membuat Kokarev mengorbankan gajahnya untuk memakan bidak demi membuka pertahanan Susanto. Kokarev bahkan berani mengadu menterinya. Susanto pun meladeni tantangan Kokarev sehingga situasi menjadi imbang menyisakan 1 kuda, 1 benteng, dan 6 bidak.
Pada langkah ke-35 Susanto mulai bermain menyerang dan Kokarev mulai kehilangan konsentrasi. Ia membiarkan satu bidaknya mati tanpa pengawalan. Susanto pun bereaksi dengan menyerang menggunakan benteng dan kuda. Keduanya membuat pertahanan Kokarev terbuka pada langkah ke-39.
Akan tetapi, Kokarev dapat memberikan kejutan dengan menggunakan benteng dan menekan raja pada langkah ke-47. Tak mau kalah dengan Kokarev, Susanto pun ikut menekan raja dengan menggunakan benteng. Situasi menjadi sulit bagi Susanto ketika ia mulai memasuki waktu krisis. Namun, ia unggul satu bidak sehingga memberikan tekanan pada Kokarev. Kokarev yang tertekan mulai kehilangan langkah dan kehabisan waktu. Ia terus terdesak dan pada akhirnya mengakui keunggulan Susanto pada langkah ke-87.
Susanto mengaku, kemenangan tersebut didapatnya setelah melihat permainan Kokarev sebelumnya yang bermain agresif. “Saya lihat sebelumnya, dia terbiasa bermain terbuka dan agresif,” ujarnya.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia Kristianus Liem mengatakan, sebagian besar pemain catur Rusia bermain agresif. Namun, Susanto dapat meladeninya secara tenang.
“Pembukaan pemain Rusia biasanya agresif. Namun, berkat pengalaman dan bakat yang dimiliki Susanto, ia dapat mengalahkan Kokarev,” kata Kristianus.
Ia juga memuji strategi Susanto yang memilih remis saat melawan Cuhendi. Strategi tersebut menunjukkan kematangan dari Susanto sehingga hanya kehilangan nilai setengah dari dua pertandingan.
Kemenangan Novendra
Pecatur muda Indonesia IM Novendra Priasmoro (2.457) mampu mengalahkan pecatur India IM Argyadip Das (2.439) dengan waktu sekitar 4,5 jam. Novendra menguasai permainan sejak awal dengan pembukaan Skotlandia, meskipun memainkan buah catur hitam.
Sempat kecolongan di tengah-tengah permainan, Novendra mampu kembali menguasai permainan. Ia terus menekan setelah unggul menteri dan mengakhiri pertandingan pada langkah ke-74.
Posisi Novendra pun menjadi lebih baik setelah pada babak keenam dikalahkan pecatur Indonesia lainnya IM Yoseph Theolifus Taher (2.446). “Saya sudah mempersiapkan strategi untuk melawan Yoseph, tetapi ia memiliki strategi yang lebih tepat untuk menang,” ujarnya.
Ia mengakui, permainannya mudah ditebak lawan sehingga butuh proses belajar lagi untuk mendapatkan pembukaan yang lebih variatif. Salah satunya dengan pendampingan dari pelatihnya GM Andrei Kovalev dari Belarusia yang telah mendidiknya sejak 2017.
Situasi sulit dialami pecatur putri Indonesia yang turun di kategori terbuka WGM Medina Warda Aulia (2.375). Setelah dikalahkan rekan senegaranya FM Azarya Jodi Setiaki (2.421) pada babak keenam, ia kembali menuai kekalahan dari Sean. Situasi ini membuat Medina berada ke peringkat terbawah setelah Jodi bermain remis melawan IM Yoseph Theolifus Taher (2.446).