Kadang seperti lingkaran, kipas lipat, kadang bentuknya memanjang dengan lekukan tepung yang digoreng. Walaupun begitu, pisang goreng tidak pernah kehabisan peminat.
Oleh
Sekar Gandhawangi
·4 menit baca
Bentuknya tidak pernah pasti. Kadang seperti lingkaran, kipas lipat, kadang bentuknya memanjang dengan lekukan tepung yang digoreng. Walaupun begitu, pisang goreng tidak pernah kehabisan peminat. Aroma dan warnanya yang coklat keemasan mengundang siapapun untuk mampir mencicipi.
Di salah satu warung pisang goreng di Jakarta Barat, Senin (17/6/2019) siang, wangi manis pisang langsung menyambut para pengunjung. Gula alami pisang dan madu berubah menjadi karamel ketika digoreng dengan minyak panas. Wangi karamelnya jangan ditanya. Siapapun bisa mendadak lapar.
Warung Pisang Goreng Madu Bu Nanik ini memang terkenal. Selain enak, ukuran satu potong pisang goreng madunya juga cukup besar. Harganya terjangkau, yaitu Rp 5.000 per potong. Walau lebih mahal dibanding pisang goreng yang dijual di pinggir jalan, penganan ini tetap punya tempat di hati para penggemarnya.
Tata (23) misalnya. Karyawan di Jakarta ini menggambarkan pisang goreng madu tersebut sebagai juaranya pisang goreng. “Caramelized gorengannya cakep bener,” katanya.
Penggemar pisang goreng ini pun tidak hanya di Jakarta. Ada pula warga kota lain yang kesengsem setelah mencoba gorengan ini. Beberapa penggemarnya antara lain tersebar di Depok, Bekasi, Banten, hingga Yogyakarta.
“Aku suka banget pisang ini. Sampai kujadikan oleh-oleh buat pulang ke Yogyakarta,” kata Dian (24), karyawan di Jakarta.
Warung ini mulai menjual pisang goreng madu sejak 2007. Ada ratusan orang yang datang membeli penganan ini setiap hari. Para pembeli bisa bersiap membeli makanan legendaris ini sejak pukul 06.00-19.00. Membelinya pun harus cepat. Kalau tidak, pasti tak kebagian.
Stok pisang goreng madu sempat habis pada pukul 12.00. Pembeli yang pantang mundur harus menunggu sekitar 45 menit. Para pembeli (yang kebanyakan pengojek daring) pun rela menunggu. Apapun demi pisang goreng hitam manis ini.
Populer
Aplikasi pemesanan makanan daring, GrabFood, mengumumkan sepuluh makanan-minuman yang paling banyak dipesan oleh konsumen Indonesia pada 21 November 2018.
Ayam geprek ada di urutan pertama. Peringkat menu populer selanjutnya antara lain ialah minuman sweet milk bubble tea (teh susu mutiara), pisang goreng madu, nasi, serta
salted egg chicken (ayam bumbu telur asin).
Beberapa makanan itu sering dinikmati di momen tertentu. GrabFood Indonesia mencatat, pisang goreng madu dan jamur geprek adalah dua menu favorit. Keduanya disantap sambil menonton Piala Dunia, penutupan ajang Asian Games 2018, dan kegiatan selama perayaan Idul Fitri 2018 (Kompas.id, 13/1/2019).
Pisang goreng memang menggoda. Mencarinya pun mudah. Ada banyak pedagang kaki lima yang menjajakannya. Harganya pun murah meriah.
Mengutip dari buku A History of Food (2008), teknik masak dengan menggoreng dalam banyak minyak atau deep frying sudah diterapkan sejak 1200 SM di Mesir. Teknik ini lalu menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, jejak makanan gorengan dibawa pendatang dari China (Kompas, 26/5/2019).
Saking banyaknya peminat gorengan, dulu, sering ada ujaran, “laku seperti pisang goreng”. Ujaran ini mengungkapkan betapa terjangkaunya gorengan, dalam hal ini pisang goreng. Harganya murah, peminatnya banyak, dan permintaannya selalu ada setiap hari. Keberadaannya mirip produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) di pasar.
Penganan universal
Pisang goreng bisa dibilang sudah menjadi penganan universal, tidak hanya di dalam negeri. Masing-masing daerah pun punya resep dan cara makan yang berbeda-beda pula.
Di Manado, Sulawesi Utara, pisang kepok goreng kerap dimakan dengan sambal roa. Rasa manis dan legit pisang berpadu dengan pedasnya sambal khas Manado. Selain sambal roa, ada pula yang menyantap pisang goreng dengan sambal dabu-dabu.
Sementara itu, di Samarinda, Kalimantan Timur, pisang goreng kerap dicocol dengan bumbu kacang. Ada bumbu yang terasa pedas dan tidak. Yang jelas, rasa manis pisang jadi bertambah kaya dengan gurihnya bumbu kacang. Bumbu ini juga jadi teman cocolan buat makanan gorengan lain, seperti tempe, tahu, ote-ote, hingga ubi goreng.
Nikmatnya gorengan, khususnya pisang goreng, juga dirasakan sejumlah negara tetangga. Di Kuala Lumpur, Malaysia, ada satu penjaja pisang goreng yang terkenal, yakni Pisang Goreng Brickfields. Orang-orang juga mengenalnya sebagai Mr Chiam’s Pisang Goreng.
Pisang goreng ini dijual dengan gerobak di tepi jalan kawasan Brickfields, Kuala Lumpur, Malaysia. Lokasinya tak jauh dari KL Sentral, sebuah tempat transit bagi seluruh transportasi publik. Cukup berjalan kaki sekitar 10 menit untuk tiba di sana.
Sambil menggoreng dengan cekatan, sang empunya gerobak berkata, usaha pisang goreng ini ia warisi dari orangtuanya. “Sudah 35 tahun saya berjualan di sini,” katanya kepada Kompas dengan logat Singlish yang kental, Kamis (13/6/2019).
Orang-orang yang hendak membeli pisang goreng ini pun harus rela mengantre. Tapi, waktu mengantre terasa terbayar ketika pisang goreng yang masih mengebul tiba di tangan. Bagian luarnya garing dan berminyak, sedangkan bagian dalamnya manis dan super lembut. Untuk menikmatinya, pembeli bisa merogoh kocek sebanyak 1,4 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 4.800 untuk satu potong pisang goreng.
Jajanan gorengan manis satu ini memang selalu nikmat. Selain ada potongan sejarah di dalam proses pembuatannya, pisang goreng juga bisa dibilang makanan pemersatu. Silakan susun rencana untuk membelinya, pisang goreng si penganan kampung nan legendaris.