Polisi Periksa Sopir Bus yang Terguling di Lamandau
›
Polisi Periksa Sopir Bus yang ...
Iklan
Polisi Periksa Sopir Bus yang Terguling di Lamandau
Polisi memeriksa dua sopir bus Yessoe rute Pontianak-Sampit, Kotawaringin Timur, yang terguling di Jalan Trans-Kalimantan, Senin (1/7/2019). Dalam insiden itu, tiga orang tewas, tiga luka berat, sedangkan 39 lainnya mengalami luka ringan. Penyebab kecelakaan diduga karena sopir kehilangan kendali akibat mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Polisi memeriksa dua sopir bus Yessoe rute Pontianak-Sampit, Kotawaringin Timur, yang terguling di Jalan Trans-Kalimantan, Senin (1/7/2019). Dalam insiden itu, tiga orang tewas, tiga luka berat, sedangkan 39 lainnya mengalami luka ringan. Penyebab kecelakaan diduga karena sopir kehilangan kendali akibat mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Kecelakaan lalu lintas itu terjadi pada pukul 09.30 WIB di jalur Trans-Kalimantan wilayah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah (Kalteng). Bus yang membawa 44 penumpang itu terbalik di lokasi dekat perkebunan sawit di Desa Penopa, Kabupaten Lamandau.
Direktur Lalu Lintas Polda Kalteng Komisaris Besar Aries Syahbuddin mengungkapkan, saat ini, pihaknya masih memeriksa sopir utama bus, Edi Sutrisno (44), dan sopir cadangan Andi Setiawan (36). Polisi belum menetapkan tersangka karena masih dalam tahap penyelidikan.
Kejadian itu merupakan kecelakaan tunggal yang melibatkan bus Yessoe dengan nomor polisi KH 7121 GS. Bus melaju dengan kecepatan tinggi di tikungan tajam dan sopir kehilangan kendali.
”Dari keterangan sementara yang didapat dari sopir, bus itu melaju kencang sekali sehingga saat ketemu tikungan, dia hilang kendali dan terbalik hingga keluar jalan raya,” kata Aries di Palangkaraya.
Bus melaju dengan kecepatan tinggi di tikungan tajam dan sopir kehilangan kendali.
Dia mengungkapkan, bus terguling beberapa kali sebelum terhenti di dekat parit di tepi jalan dengan keadaan roda berada di bagian atas. Setelah kejadian, pihak kepolisian membutuhkan waktu hingga 2 jam dari Lamandau untuk mencapai lokasi.
”Kesulitan lainnya adalah sinyal, jadi koordinasi menunggu. Sampai di lokasi, kami evakuasi korban, semuanya dibawa ke rumah sakit di Lamandau,” kata Aries.
Bus milik Perusahaan Otobus (PO) Yessoe Travel itu menurut rencana menuju Kabupaten Kotawaringin Timur untuk membawa pekerja kebun sawit salah satu perusahaan perkebunan. Semua penumpang merupakan pekerja di perkebunan tersebut.
Salah satu pemilik PO Yessoe Travel Bovi Wibowo langsung menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamandau pada Senin siang sesaat setelah mendapatkan kabar. Menurut dia, semua korban sudah dalam perawatan tenaga kesehatan.
”Kami bertanggung jawab penuh terhadap semua korban,” ucapnya singkat saat dihubungi melalui telepon genggam.
Bovi tidak bisa menjelaskan banyak karena dirinya masih melakukan pendataan para korban. Selain itu, ia juga mengklarifikasi, pihaknya tidak memiliki rute dari Pontianak ke Sampit. Bus tersebut sedang disewa salah satu perusahaan perkebunan sawit.
Tiga korban yang tewas tersebut yaitu Fredi (49), Sulaiman (40), dan Bale Sidi (24). Adapun tiga orang yang masih dirawat intensif karena luka berat yaitu Rifi Hamdani (35), Edi Suratim (17), dan Sandi Aries (33). Sisanya, 39 orang, masih dirawat dan luka ringan.
Adapun sopir utama bus, yaitu Edi Sutrisno, dan sopir cadangan, Andi Setiawan (36), dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa.