logo Kompas.id
Rencana Keringanan Sanksi...
Iklan

Rencana Keringanan Sanksi Huawei Menuai Kecaman

Dampak dari rencana Trump terhadap Huawei belum jelas. Setelah Huawei masuk ke daftar hitam, Google, perusahaan internet raksasa asal AS, berhenti bekerja sama dengan Huawei sehingga ponsel baru Huawei tidak dapat mengoperasikan sistem operasi Android.

Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iQJLdDafOTSowA3eFYKQmQ9J-_c=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F75238475_1548946717.jpg
GETTY IMAGES/KEVIN FRAYER

Pelanggan memasuki toko Huawei Technologies Co di Beijing, China, Selasa (29/1/2019).

WASHINGTON, SELASA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan rencana meringankan sanksi terhadap perusahaan produsen telepon seluler asal China, Huawei, pekan lalu. Namun, rencana ini menuai kecaman sejumlah pihak karena dinilai dapat membahayakan keamanan nasional AS.

Rencana tersebut dikemukakan setelah Trump bertemu Presiden China Xi Jinping di sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019). Kedua presiden sepakat untuk melanjutkan negosiasi perdagangan. Trump berjanji tidak menambah tarif impor atas produk China dan perusahaan AS bisa kembali menjual komponen kepada Huawei.

Editor:
hamzirwan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000