Belajar ”Data Science” dan Hukum Energi di TU Wien dan Aberdeen
›
Belajar ”Data Science” dan...
Iklan
Belajar ”Data Science” dan Hukum Energi di TU Wien dan Aberdeen
Kunjungan kerja PLN bersama ITB dan UGM sampai pada akhir jadwal perjalanan selama sepekan ini. The University and King’s College of Aberdeen di kota Aberdeen, Skotlandia, menjadi tujuan terakhir dari upaya menjalin kerja sama.
Oleh
Neli Triana
·3 menit baca
ABERDEEN, KOMPAS — Pada Jumat (5/7/2019), kunjungan kerja PLN bersama Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada sampai pada akhir jadwal perjalanan selama sepekan ini. The University and King’s College of Aberdeen di kota Aberdeen, Skotlandia, menjadi tujuan terakhir atau ketiga dari upaya menjalin kerja sama antara PLN dan pihak-pihak universitas untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di PLN.
Sebelumnya PLN dan ITB-UGM berkunjung ke TU Wien di Vienna, Austria, dan Kampus Fryslan Universitas Groningen di Leeuwarden, Belanda.
Karena kepadatan jadwal dan ada kekacauan pesawat yang delay, pertemuan dengan pihak kampus di Aberdeen pun molor dari jadwal awal. Pertemuan lantas diundur dan menjadi lebih informal dirangkum dalam suasana makan malam. Meski demikian, perbincangan terjalin amat hangat saat membahas kesempatan pegawai-pegawai PLN yang menjadi mahasiswa khususnya di Fakultas Hukum UGM untuk bisa memperdalam ilmu hukum energi pada jenjang master atau kursus lanjutan di Aberdeen.
Aberdeen awalnya dikenal sebagai kota minyak. Kota ini langsung berbatasan dengan laut dan menjadi basis perusahaan minyak dunia dengan kilang-kilang lepas pantainya. Kini juga menuju sebagai kota pendidikan yang lebih fokus pada seputar energi, khususnya hukum energi dan energi terbarukan.
Sebelumnya, di TU Wien, kerja sama serupa dijalin khususnya melalui ITB karena TU Wien memang lebih fokus pada bidang ilmu teknik dan khususnya lagi terkait big data, data science, hingga artificial intelligence (AI).
Inovasi merupakan suatu hal mutlak dan keharusan untuk bertahan dalam menghadapi revolusi industri yang secara fundamental akan selalu terus berubah mengikuti zaman, termasuk meningkatkan sumber daya manusia.
Melihat hal itu, PLN berupaya mengembangkan potensi talenta terbaiknya untuk meningkatkan kemampuan big data dan AI. Hal ini dituangkan dalam joint master dengan pegawai tugas belajar dari PLN ikut dalam program antara ITB dan TU Wien yang memprioritaskan pembelajaran terkait teknologi informasi (IT), khususnya big data analysis.
”Membangun fondasi IT yang cerdas dan membangun proses IT yang efektif untuk bersaing dalam era digital 4.0 adalah tantangan ke depan yang harus kami jawab,” ucap Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali.
Untuk itulah, perkuatan fondasi menjadi sangat penting, tidak hanya untuk mendapatkan wawasan tentang teknologi digital terbaru, tetapi juga menemukan cara bagaimana tetap relevan dalam memimpin persaingan di era Revolusi Industri 4.0 ini.
Oleh karena itu, kerja sama antara ITB, TU Wien, dan PLN dilakukan dengan harapan bisa mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan bidang IT, khususnya terkait big data analysis dalam bentuk internship, master program, double degree program, dan penelitian bersama ITB.
”Untuk kerja sama ini, perlu kita cari partner yang bereputasi tinggi. Itu sebabnya kami memilih TU Wien (Vienna Univ of Tech) di Austria karena TU Wien mempunyai reputasi ranking dunia yang baik, khususnya computer science, termasuk bidang big data,” kata Muhamad Ali.
Joint research ini dihadiri Dewan Komisaris PLN Budiman, Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali, Wakil Rektor ITB Bambang Riyanto, Dekan Fakultas Elektro dan Informasi ITB Nana Rachmana, serta Wakil Rektor Bidang Humas, Alumni, dan Internasional UGM Paripurna Poerwoko.
Dari TU Wien, delegasi diterima Prof A Min Tjoa, yang mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal untuk membangun kerja sama jangka panjang antara PLN dan ITB. ”Kami yakin kerja sama ini akan menghasilkan ahli-ahli terutama dalam bidang data science dan IT,” ujarnya.