Duka menyelimuti keluarga wartawan senior Kompas, Rudy David Badil. Badil yang juga pendiri grup lawak Warkop DKI ini meninggal di Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat, pada usia 73 tahun karena sakit, Kamis (11/7/2019) pukul 07.13.
Oleh
Andy Riza Hidayat
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Duka menyelimuti keluarga wartawan senior Kompas, Rudy David Badil. Badil yang juga pendiri grup lawak Warkop ini meninggal di Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat, pada usia 73 tahun karena sakit, Kamis (11/7/2019) pukul 07.13. Kini, jenazah disemayamkan di Rumah Duka Rumah Sakit Dharmais, Jakarta.
”Bapak disemayamkan di Ruang J Rumah Duka Dharmais sampai Sabtu (13/7/2019) dan rencananya dimakamkan di Tanah Kusir. Disemayamkan sampai Sabtu karena Bapak, kan, teman-temannya banyak. Biar ada kesempatan untuk teman-temannya bertemu Bapak yang terakhir kalinya,” kata Banu, putra dari Rudy Badil, saat ditemui di Rumah Duka Dharmais, Kamis.
Tidak hanya keluarga, teman-teman dan keluarga besar Kompas juga kehilangan sosok ini. Semasa hidup, Badil dikenal sebagai wartawan tangguh, suka berbagi pengalaman, dan memiliki empati yang tinggi. Badil juga sosok yang dikenal akrab di kalangan pencinta alam Indonesia.
”Pelajaran pertama yang berkesan saat masuk jadi wartawan saya dapat dari Badil. Dia ajak saya ke kampung tempat tinggal pedagang mi di Jakarta. Di kampung kumuh yang atapnya saling senggol, air ’bersih’ dari sumur yang enggak jelas apakah ada E coli-nya. Itu benar-benar tantangan berat buat saya, antara lapar karena liputan sampai pukul 15.00. Sampai sekarang saya tidak bisa lupa cara Badil menjejalkan the real life of Jakarta people tanpa berwacana dan ceramah. Semoga Tuhan melipatgandakan hitungan amal kebaikannya,” kata Pemimpin Redaksi Kompas Ninuk Mardiana Pambudy mengenang Badil.
Kenangan tentang Badil juga dirasakan wartawan pada generasi berikutnya. Salah satu editor Desk Nusantara, Christophorus Wahyu Haryo, merasa beruntung bisa mengenal dan belajar dari Badil.
”Saat Ekspedisi Arwana di Kalimantan Barat, Mas Badil memutuskan mempercepat kepulangan seluruh tim ekspedisi supaya saya bisa menunggu kelahiran anak sulung saya. Sesampainya di Pontianak, malam itu juga saya bawa istri ke bidan dan pagi berikutnya anak saya lahir. Terima kasih, Mas Badil, selamat jalan dalam kedamaian abadi di surga,” kata Wahyu.
Badil lahir di Jakarta pada 29 November 1945. Catatan Kompas, Badil masuk Kompas pada 6 Agustus 1980, kemudian pensiun pada 29 November 2005.
Selama kariernya sebagai wartawan, Badil pernah bertugas sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Intisari (Februari 1990), Pemimpin Jakarta Jakarta (November 1993), dan Koordinator Tim Produksi Film Dokumenter Harian Kompas (Mei 2002).
Badil juga dikenal sebagai pendiri grup lawak Warkop DKI bersama Nanu, Dono, Kasino, dan Indro pertengahan tahun 1970-an. Perjalanan Indro bersama teman-temannya di grup lawak ini terekam dalam buku Main-main Jadi Bukan Main yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia 2010. Dalam buku ini, Badil disebut sebagai sosok yang blak-blakan, cuek, jaim, pintar, dan suka anjing.