Mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori dari pengajar di kampus, tapi juga bisa belajar langsung dari pengalaman-pengalaman alumni FEB Unsyiah yang sudah sukses.
Oleh
Fajar Ramadhan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, atau Ikafensy Jakarta dan sekitarnya siap berkontribusi dalam pembangunan di Aceh. Mereka diminta menyumbangkan ide pengembangan ekonomi kemasyarakatan demi terwujudnya pembangunan itu.
Ketua Ikafensy Jakarta Itin Agustina menyatakan, Ikafensy mempunyai banyak potensi yang bisa diberdayakan untuk pembangunan Aceh. Saat ini, sedikitnya 400 anggota Ikafensy tersebar di berbagai instansi pemerintahan ataupun swasta.
”Ini potensi yang luar biasa yang bisa kami berdayakan sehingga bermanfaat terutama untuk Aceh dan almamater,” katanya di sela halalbihalal dan pelantikan pengurus Ikafensy Jakarta periode 2019-2022 di Auditorium Mess Aceh, Jakarta, Minggu (14/7/2019). Pengurus Ikafensy Jakarta dilantik Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah Nasir Azis.
Menurut Itin, tak sedikit alumnus Fakultas Ekonomi Unsyiah di Jakarta dan sekitarnya yang sudah berhasil dan sukses. Oleh karena itu, ia mengajak para alumnus untuk tidak melupakan Aceh dan almamaternya dengan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan.
”Pekerjaan termasuk kesuksesan yang kita peroleh hari ini tidak lepas dari andil Fakultas Ekonomi Unsyiah,” katanya menambahkan.
Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unsyiah Jakarta Ismail Rasyid berharap alumni Unsyiah dari berbagai fakultas, terutama FEB, terus berkontribusi untuk pembangunan Aceh. ”Kita bisa memberikan kontribusi pikiran yang nyata untuk pembangunan di Aceh,” kata pengusaha nasional Aceh itu.
IKA Unsyiah, lanjutnya, kini sedang menyiapkan program pengembangan usaha kecil menengah (UKM) di Aceh. Menurut dia, prospek UKM di Aceh sangat bagus, hanya saja perlu diperhatikan mengenai suplai, kualitas, dan pemasaran.
Pada kesempatan itu, Ismail mengajak para pemangku kepentingan dan alumni Unsyiah berperan mempromosikan potensi ekonomi di Aceh, terutama produk-produk lokal. ”Agar produk-produk dari Aceh bisa kita pasarkan hingga ke luar negeri,” katanya.
Turut andil
Tokoh Ikafensy, yang juga Direktur Eksekutif Asian Devolepment Bank (ADB) Syurkani Ishak Kasim, mengajak alumni FEB Unsyiah turut andil dalam kegiatan-kegiatan nasional ataupun internasional. Kegiatan itu seperti seminar atau lokakarya, baik sebagai pembicara maupun penyelenggara.
Alumnus FEB Unsyiah angkatan 1990 itu juga berharap Ikafensy bisa melakukan pemberdayaan dan persiapan menuju dunia kerja bagi alumni FEB Unsyiah yang baru lulus dari kampus.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Nasir Azis melantik pengurus Ikafensy Jakarta 2019-2022. Pelantikan itu ditandai dengan serah terima jabatan dari Ketua Ikafensy Jakarta 2016-2019 Ade Hasballah kepada Itin.
Di sela pelantikan, Itin, didampingi Wakil Ketua Ikafensy Jakarta T Safriza Sofyan dan Amiruddin, menyerahkan sumbangan Rp 67 juta untuk pelaksanaan Reuni Akbar Alumni sekaligus HUT Ke-60 Fakultas Ekonomi Unsyiah di Banda Aceh kepada Nasir. Reuni akbar itu akan berlangsung pada 28 September 2019.
Ikafensy juga menyiapkan rumah singgah di Jalan H Mujenih, Ranco, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Rumah singgah itu bisa menjadi tempat menginap alumni FEB Unsyiah yang sedang mencari pekerjaan di Jakarta.
Berbagi ilmu
Dalam sambutannya, Nasir mengatakan, Fakultas Ekonomi yang sejak tahun 2015 berganti nama jadi FEB sudah mengalami perkembangan pesat sejak berdiri pada 2 September 1959. Jumlah alumni FEB Unsyiah kini mencapai 28.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia dan banyak negara, baik lulusan D-3, S-1, S-2, maupun S-3.
Menurut dia, kemajuan FEB Unsyiah tak lepas dari peran alumninya. Dia mengajak alumni FEB yang sudah sukses di Jakarta bersedia kembali ke kampus. Tujuannya berbagi ilmu dan pengalaman dengan mahasiswa FEB melalui kuliah umum atau workshop.
Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori dari pengajar di kampus, tetapi juga bisa belajar langsung dari pengalaman-pengalaman alumninya. ”Dengan demikian, mahasiswa kita tidak hanya mampu dalam hal teori, tetapi juga praktik dan perkembangan terkini,” ujarnya.
Nasir berharap FEB yang merupakan fakultas tertua di Unsyiah terus berkembang dan bisa berkiprah bukan hanya level lokal dan nasional, melainkan juga internasional. Untuk mewujudkan misi ini, FEB kini mengirimkan mahasiswa ke luar negeri.
Pembina Ikafensy, yang juga mantan Dekan Fakultas Ekonomi Unsyiah Said Muhammad, mengatakan, alumni FEB kini tersebar di banyak daerah. Ia juga mengaku sudah mendatangi sejumlah benua dan sering bertemu alumni FEB Unsyiah.
”Saya bangga, ke mana-mana saya pergi ketemu alumni Ekonomi,” katanya.