BMW menyegarkan penampilan produk legendaris mereka, Seri 3, pada tahun ini. Lebih matang, lebih maskulin, dan lebih berotot. BMW Seri 3 yang dibawa ke Indonesia oleh BMW Group Indonesia adalah BMW 330i M Sport.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
BMW menyegarkan penampilan produk legendaris mereka, Seri 3, pada tahun ini. Lebih matang, lebih maskulin, dan lebih berotot.
Setelah Thailand dan Malaysia, pabrikan otomotif Jerman ini menghadirkan wajah ”Sang Legenda” di Indonesia. Ini adalah generasi ketujuh BMW Seri 3 setelah kemunculan pertama kalinya tahun 1975.
BMW Seri 3 yang dibawa ke Indonesia oleh BMW Group Indonesia adalah BMW 330i M Sport. Meski ada varian diesel, untuk wilayah Indonesia tampaknya BMW hanya menghadirkan versi mobil berbahan bakar bensin.
Yang paling terasa dari penyegaran BMW Seri 3 ini adalah badan yang semakin berotot. Hal ini bisa dilihat dari garis tegas pada desain di atas bonet dan sekeliling bodi hingga buritan. Pada bagian belakang, desain anyar lampu yang agak menonjol semakin memperlihatkan ketegasan tersebut.
Penyegaran desain tidak hanya dilakukan pada desain eksterior, tetapi juga desain interior. Hal yang paling terlihat adalah desain instrumen cluster di belakang kemudi yang tampil dengan wajah baru berbentuk hexagonal (bersudut delapan), yang menimbulkan kesan bahwa pengemudi sedang berada di kokpit pesawat modern.
Selain itu, layar kontrol di dashboard tengah juga mendapat sentuhan baru yang lebih intuitif. Penyematan BMW Live Cockpit sebagai standar yang terdiri dari sistem operasi iDrivediyakini membantu pengemudi untuk memiliki tingkat konsentrasi lebih.
Berotot
Varian pertama dari All-New BMW Seri 3 yang diluncurkan di Indonesia oleh BMW Group Indonesia adalah BMW 330i M Sport. Balutan emblem yang dihasilkan dari divisi khusus mobil sport yang ada di interior ataupun eksterior memberikan kesan mobil ini enak dan nyaman untuk dibawa berlari.
Dan, memang, meski tidak segarang M Series, yang memang benar-benar dirancang sebagai ”mesin balap”, BMW Seri 3 ini mendapat sentuhan yang membuat mesin semakin bertenaga.
Mesinnya menghasilkan tenaga yang lebih tinggi dari sebelumnya. Menawarkan banyak teknologi baru, unit 2.0 liter, empat-silinder ini menghasilkan output maksimum 258 HP, sementara torsi puncak adalah 400 Nm. Peningkatan 6 HP pada output dan torsi tambahan 50 Nm dibandingkan dengan mesin pendahulunya adalah hasil dari optimalisasi sistem mesin BMW TwinPower Turbo terbaru yang terdiri dari twin-scroll turbocharger, High precision injection direct petrol injection, VALVETRONIC fully variable valve timing, dan double-VANOS variable camshaft timing.
Sistem direct injection terbaru yang digunakan di BMW 330i M Sport memungkinkan aliran bahan bakar yang optimal. Dengan sistem manajemen komputer mesin terbaru, seluruh proses di ruang mesin dikalkulasi lebih cepat sehingga membuat mobil dapat berlari dengan lebih cepat dan efisiensi bahan bakar lebih baik.
Kecepatan 0 hingga 100 km per jam dapat dicapai dalam 5,8 detik, hasil peningkatan efisiensi dengan konsumsi bahan bakar gabungan 6.1/100 km dan angka emisi CO2 139 g/km (UN ECE temporary).
Swakemudi
Selain mesin, tentu saja fitur-fitur keamanan berkendara menjadi hal yang menarik untuk dicoba pada mobil dengan kode G20 ini. Adalah reverse assistant yang membuat pengemudi bisa merasakan bagaimana mobil swakemudi ringan (mild-autonomous) bekerja.
Sistem ini merupakan sistem yang mampu mengingat trek yang baru dilalui sejauh 50 meter dan mengembalikannya ke posisi semula. Diyakini akan berguna jika mobil terpaksa berada di jalanan yang sempit atau keluar dari gudang dengan kebutuhan manuver yang cukup sulit.